.webp)
 (Foto: Grandyos Zafna/detikcom) |
Seperti yang dialami oleh Misdar, pria asli Pemalang, Jawa Tengah, yang sejak tahun 2006 membuat lemang di kawasan Jakarta Pusat ini selalu kebanjiran pesanan jika memasuki bulan Ramadan. Jika hari biasa Misdar hanya menjual 80 hingga 100 Lemang, jika bulan Ramadan seperti ini bisa menjual 500 hingga 700 lemang. Terlebih jika akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri, pria berusia 38 tahun ini bisa menjual hingga 1.000 lemang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 (Foto: Grandyos Zafna/detikcom) |
Lemang dibuat dari bahan dasar beras ketan, santan kelapa dan garam. Lalu, bahan-bahan tersebut dimasukan kedalam bambu yang berdiameter 4 hingga 7 centimeter yang sudah dilapisi oleh daun pisang terlebih dahulu. Kemudian, bambu yang sudah berisi ketan dan santan tersebut dibakar di atas bara api kurang lebih 3 jam. Bahan-bahan seperti daun pisang dan bambu ini didatangkan dari luar kota Jakarta seperti Bogor, Tangerang dan Depok.
 caption-here.. |
Dalam memproduksi lemang pada bulan Ramadan, sebanyak 150 kilogram beras ketan dan lebih dari 80 liter santan kelapa bisa diolah Misdar sehari-harinya. Dengan dibantu oleh 10 pekerja, Misdar biasa mulai produksi dari dini hari hingga pukul 11.00 WIB. Lemang buatannya didistribusikan ke berbagai macam penjuru kota Jakarta. Setiap Lemang, Misdar menjualnya dengan harga Rp. 15.000.
 caption-here.. |
