Dian tak tahu apa masalahnya. Di bawah tatapan seram si satpam, dan tatapan menghakimi para pengunjung yang lain dia hanya bisa pasrah.
"Ketika sedang berjalan, tiba-tiba saya ditangkap dari belakang oleh security dan ditarik-tarik paksa seperti maling. Semua orang mengerubuti saya dan mengira saya pencuri," keluh Dian kepada wartawan, Selasa (23/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penuturan pihak keamanan, beberapa saat sebelum ia melintas, memang telah terjadi pencurian handphone di dalam pusat perbelanjaan itu. Pelaku adalah seorang perempuan yang secara sekilas mengenakan pakaian yang sama dengan dirinya, yaitu berwarna merah.
"Tangan saya ditarik paksa sampai lengan saya sakit. Itu dilakukan di depan umum. Saya hampir menangis ," ujarnya.
Dian sudah menjelaskan bahwa dirinya tak tahu apa-apa soal pencurian handphone tersebut. Petugas kemudian memeriksa ulang CCTV. Mereka akhirnya menyadari bahwa pelaku bukanlah dirinya. Pelaku mengenakan pashmina warna merah dengan baju berwarna putih. Pelaku juga mengenakan celana jeans warna biru sementara dirinya mengenakan celana hitam. Β
"Security kemudian minta maaf. Tapi korban yang kehilangan handphone diam saja, tidak meminta maaf sedikitpun," kata Dian.
Dian menyayangkan sikap pihak keamanan yang berbuat kasar kepadanya. Seharusnya menurut Dian, pihak keamanan tidak lantas menarik paksa lengannya. Melainkan berbicara baik-baik terlebih dahulu.
"Saya bilang kepada security. Andaikan ini terjadi pada istrimu atau ibumu, bagaimana? Saya cuma malu," ucapnya. Beberapa hari kemudian, ia dikabari oleh pihak keamanan bahwa pencuri yang sebenarnya telah tertangkap. (kff/dra)