Pantauan di Jalan Gajah Mada, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (22/6/2015) sore, puluhan pedagang memenuhi sisi kanan dan kiri jalan. Sebagian besar dari mereka adalah warga sekitar.
Berbagai jajanan mulai dari jajanan pasar seperti beraneka macam gorengan, kue, kolak, sampai lauk pauk dijajakan di meja sederhana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pedagang batu akik E. Trie Nugroho (69) mengaku senang bisa bergabung di pasar sore ini. Selama 4 hari berjualan, Trie behasil menjual sebuah batu ereke dari Sulawesi.
"Sudah laku, baru satu harganya Rp 150 ribu. Saya hanya jual jenis ereke saja," kata Trie sambil tersenyum.
Pasar sore di Jalan Gajah Mada ini menjadi yang pertama kali. Sebuah hotel yang terletak di lokasi itu menjadi penggagas acara ini dengan menggandeng warga sekitar.
Dekorasi sepanjang Jalan Gajah Mada sepanjang sekitar 100 meter juga meriah. Terdapat payung warna-warni yang digantung di atas Jalan Gajah Mada.
Ketua tim event Ari Prihantoro menjelaskan payung warna-warni menggambarkan harapan penyelenggara agar acara ini mampu memayungi warga.
"Menjadi peneduh bagi pedagang lokal, untuk meningkatkan perekonomian," ujarnya.
Tak hanya pasar jajanan Ramadan, terdapat panggung di sudut jalan yang digunakan untuk kegiatan seni Islami. "Ada nasyid, rebana dari masjid-masjid se-Pakualaman," kata Ari. (sip/try)