Ganjar: Jika Wali Kota Pekalongan Mundur Demi Istri, Itu Preseden Buruk

Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keberatan jika Wali Kota Pekalongan, M Basyir Ahmad, mundur dari jabatannya demi istrinya yang akan maju di Pilwalkot Pekalongan. Jika pengunduran diri itu benar terkait dukungan ke istri, akan muncul preseden buruk soal politik dinasti di Pekalongan.

"Jadi mudah-mudahan itu tidak dilakukan, karena akan jadi preseden dan jadinya buruk, seperti (jabatan -red) hanya guyonan," kata Ganjar usai dialog Mengatasi Keruwetan Arus Mudik di Fx Mal, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Ganjar sudah bertemu dengan Basyir Ahmad di Yogyakarta. Politikus PDIP ini masih tak bisa menerima jika alasan pengunduran diri Basyir adalah untuk mendukung istrinya yang akan maju di Pilwalkot.

"Itu untuk menghindari konflik kepentingan, politik dinasti yang sering disebut itu. Saya pernah ikut membahas undang-undang ya dulu meski tidak sampai selesai," ujar mantan anggota Komisi II DPR ini.

Jika Basyir mundur, maka status petahana akan gugur sesuai Surat Edaran KPU RI Nomor 302/ KPU/VI/2015 tertanggal 12 Juni 2015. Dengan demikian ia bisa mendukung salah satu calon kepala daerah yang pendaftarannya dimulai tanggal 26 Juli mendatang.

Basyir akan mengajukan pengunduran diri pada 6 Juli 2015 nanti. Tanggal 6 Juli dipilih karena di hari itulah semestinya dia mengakhiri masa jabatannya untuk periode kedua. Dia dilantik menjadi Wali Kota Pekalongan periode pertama pada 6 Juli 2005 dan periode kedua pada 6 Juli 2010. (trq/ndr)