Koarmabar menggelar 2 operasi selama 2 pekan terakhir, yakni operasi Mandhala Baruna-15 dan Operasi Angsa Baruna-15 yang digelar di perairan wilayah barat Indonesia. Adapun yang bertugas dalam operasi ini adalah BKO Gugus Tempur Laut Koarmabar (Guspurlaarmabar).
"Dalam operasi Mandhala Baruna-15 yang melibatkan 6 unsur KRI berhasil memeriksa 32 kapal. Sedangkan pada operasi Angsa Baruna-15 melibatkan 4 unsur KRI berhasil memeriksa 12 kapal," ungkap Kadispen Koarmabar Letkol Ariris Miftachurrahman dalam siaran pers Koarmabar yang diterima detikcom, Kamis (18/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ariris, Komandan Guspurlaarmabar Laksamana Pertama TSNB Hutabarat menekankan kepada para komandan KRI agar meningkatkan kegiatan pemeriksaan. Hal tersebut sebagai upaya pencegahan dini potensi tindak pidana di laut, penyelundupan senjata dan amunisi, serta memberikan rasa aman bagi pengguna laut.
"Komandan Guspurlaarmabar juga mengingatkan agar meningkatkan kegiatan komunikasi/kontak dengan kapal-kapal selama patroli sektor dan lego jangkar sebagai sarana pengumpulan data informasi dan bukti kehadiran unsur TNI AL di laut serta mengutamakan zero accident selama pelaksanaan operasi keamanan laut," jelas Ariris.
Pada operasi yang digelar dari tanggal 1-15 Juni 2015 tersebut, KRI Siada menerima ucapan bravo zulu dari Laksma TSNB Hutabarat karena telah melaksanakan pengejaran, penangkapan, dan penyelidikan (Jarkaplid) tertinggi. Dalam 2 pekan operasi, KRI Siada berhasil memeriksa 13 kapal. (elz/rvk)