Paleis op de Dam, begitu nama bangunan itu. Terletak di tengah kota Amsterdam, Pales op de Dam merupakan satu dari tiga bangunan istana yang dimiliki Belanda.
Seperti disebutkan di atas, untuk ukuran istana, Paleis op de Dam yang dibangun pada abad VII bisa dibilang kalah mentereng bentuknya dibanding Istana Kerajaan Spanyol ataupun kompleks museum Louvre di Paris. Bahkan tak ada pagar khusus yang menjadi batas kompleks istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (17/6/2015) sore misalnya, terdapat komunitas pelari berbaju hijau muda yang melakukan pemanasan di halaman istana ini. Di sudut yang lain terdapat para pekerja bangunan sedang menyiapkan panggung.
Sekitar 200 meter di seberang istana ini terdapat tugu Monumen Nasional. Bangunan terakhir ini dibangun untuk menghormati korban jiwa akibat perang dunia II.
Akan tetapi jangan salah, istana ini memiliki nilai historis yang tinggi. Sejumlah agenda penting kenegaraan dilakukan di tempat ini.
Salah satu agenda pertemuan kenegaraan yang monumental adalah pertemuan Ratu Juliana dengan Wapres Indonesia pertama Muhammad Hatta pada 27 Desember 1949. Pihak Belanda menyatakan dalam pertemuan itu Ratu Juliana menyerahkan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia. Tentu saja, hal ini tak selaras dengan pihak Indonesia yang sudah memproklamirkan Kemerdekaan pada 17 Agustus 1949.
Istana ini juga menjadi tempat Kerajaan Belanda memberikan penghargaan-penghargaan. Perayaan pernikahan Pangeran Willem-Alexander -- yang sejak 2013 lalu menjadi Raja Belanda -- dan Putri Maxima juga dilakukan di istana ini.
(faj/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini