Kisah Haru Pemakaman Angeline dan Penyesalan Agustinus

Kisah Haru Pemakaman Angeline dan Penyesalan Agustinus

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 17 Jun 2015 11:29 WIB
Jakarta - Angeline telah beristirahat selamanya. Pemakaman bocah 8 tahun itu di TPU Tulungrejo, Banyuwangi, Jatim, penuh haru. Kini tinggallah Agustinus Tai (25), pembunuh sadis Angeline meratap penuh penyesalan.

Jenazah Angeline tiba di rumah duka pada Selasa 16 Juni pukul 19.30 WIB. Ribuan warga Glenmore, Tulung Harjo menyambut jenazah Angeline, termasuk Mensos Khofifah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Anggota DPD Emilia Contesa, dan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama.

Angeline dimakamkan secara Islam. Kematian Angeline diharapkan menjadi kasus terakhir dan menjadi pelajaran bagi segenap masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Agustinus, pria sadis yang tega membunuh Angeline masih diperiksa intensif. Mantan pembantu mama angkat Angeline, Margriet, ini menangis dan menyesali perbuatannya. Agustinus juga memberikan kesaksian yang berubah-ubah seperti membunuh Angeline karena diperintah Margriet dan dijanjikan imbalan Rp 2 miliar dari Margriet. Namun, pernyataan itu dicabutnya dan Agustinus mengaku hanya sekadar main-main dan bohong semata.

Berikut 5 rangkuman kisahnya:


1. Tiba di Banyuwangi


Jenazah Angeline dipulangkan dari Denpasar, Bali, ke kampung halaman orangtuanya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Jenazah Angeline tiba pada Selasa 16 Juni sekitar pukul 19.10 WIB. Di rumah duka keluarga Angeline juga dipenuhi karangan bunga dari berbagai pihak yang simpati dengan kematian bocah cantik kelas 2 ini. Karangan bunga berjejer mulai jalan masuk ke Desa Tulungrejo hingga rumah duka.

Mensos Khofifah dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas secara resmi menyerahterimakan jenazah ke keluarga. Hadir pula Anggota DPD Emilia Contesa, dan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Acara digelar di halaman rumah.

Dalam acara serah terima, Mensos Khofifah sempat berpesan agar kasus yang menimpa Angeline tidak terjadi lagi. Kasus Angeline menjadi preseden buruk. Harapan serupa juga disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyatakan kasus Angeline menjadi pembelajaran dan perhatian semua.


2. Disalatkan


Tak lama kemudian, jenazah Angeline dibawa ke Mushola Al Anwar, Banyuwangi, Jawa Timur. Ratusan orang dengan dipimpin seorang ustad melakukan salat gaib di depan peti jenazah Angeline yang berwarna coklat.

Setelah itu, jenazah yang berada di dalam peti dan dibungkus kain warna hijau berlafaz tahlil dibawa ke ambulans. Selanjutnya dibawa ke pemakaman TPU Tulungrejo.


3. Dilepas Ribuan Pelayat


Ribuan orang menyambut jenazah Angeline. Warga Glenmore ini ikut menghadiri pemakaman Angeline. Warga tumplek di lokasi pemakaman Angeline, TPU Tulungrejo, Banyuwangi, Jatim.

Lokasi pemakaman juga terang benderang dan ada tenda terpasang. Ayah kandung Angeline, Rosidi tampak hadir. Kasus Angeline memang menyedot perhatian khalayak ramai, termasuk Presiden Joko Widodo dan para menteri terkait.


4. TPU Tulungrejo

Jenazah Angeline akhirnya dimakamkan di TPU Tulungrejo, Banyuwangi, Jatim.

Sebelumnya makam dilebarkan lebih dahulu karena sempat tidak muat. Selama 10 menit, liang lahat digali kembali. Angeline yang dibunuh Agus ini kini telah beristirahat dengan tenang.


5. Tangisan Penyesalan


Nasi sudah menjadi bubur. Itulah kenyataan yang harus dipertanggungjawabkan Agus. Penyesalan Agus bagai tiada berguna lagi, Angeline sudah tiada.

Agus kini hanya bisa menyesal dan menangis saat teringat kelakuan sadis dan bejatnya kepada Angeline.

"Dia banyak diam, dia mengaku menyesal. Dia menangis," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi HasibuanΒ  pada Selasa (16/6/2015).

Edi menjelaskan, Kompolnas pun menasihati Agus agar membantu kerja kepolisian. Agus sering berubah-ubah keterangannya saat diperiksa polisi, di antaranya tentang perintah Margriet membunuh Angeline dan imbalan Rp 2 miliar yang dijanjikan Margriet.

Agus mencabut kesaksiannya itu dan berdalih dirinya hanya sekadar main-main dan bohong semata.

Kompolnas menyarankan agar pihak kepolisian memperkuat bukti yang dimiliki.
Halaman 2 dari 6
(aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads