Solo - Paku Buwono (PB) XIII Tedjowulan mengaku semakin mantap setelah dirasakan semakin banyak kerabat dan abdidalem yang mendukung dirinya sebagai raja di Kraton Kasunanan Surakarta. Menurutnya, dengan semakin banyak dukungan maka keputusan yang masuk ke kraton tinggal menunggu waktu yang paling tepat.Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan dalam sebuah jumpa pers di Solo, Sabtu (19/2/2005). Dalam jumpa pers tersebut selain hadir putra-putri mendiang PB XII yang sejak awal mendukungnya, hadir pula perwakilan kerabat Kraton Kasunanan dari Solo dan Jakarta serta Wakil Ketua DPD Mooryati Soedibyo dalam kapasitas sebagai kerabat dekat Kasunanan.GPH Puspo Hadikusumo misalnya, putra ketiga PB XII ini sejak awal konflik perebutan tahta pasca-mangkat PB XII menyatakan berada pada posisi netral. Namun setelah melihat tindakan sewenang-wenang kubu PB XIII Hangabehi yang saat ini menguasai kompleks kraton, Puspo Hadikusumo menjatuhkan keberpihakannya pada Tedjowulan yang notabene adiknya dari lain ibu."Kalau seseorang mengaku sebagai pengayom sudah tidak dapat bertindak adil maka dia akan akan menjadi sewenang-wenang. Saya tidak bisa menerima perlakukan Mas Hangabehi dan kubunya yang melakukan pengusiran paksa terhadap
Mbakyu Ratu Alit (anak tertua PB XII -red) dan anaknya dari dalam kompleks kraton. Karena itulah maka saya harus menentukan pilihan," paparnya.Sedangkan perwakilan kerabat Kasunanan dari Solo, RM Bambang Sari Wahono, mengatakan bahwa dia bersama keluarga besarnya sepakat mendukung Tedjowulan sebagai PB XIII. "Untuk itu kami berharap Sinuhun PB XIII (Tedjowulan -red) semakin mempertebal laku batin untuk menghadapi persoalan ini," ujar putra paranormal kenamaan asal Solo Almarhum Romo Pandji Hamiluhur tersebut.KPH Prapto Hadikusumo, perwakilan kerabat dari Jakarta, memberikan pernyataan lebih tegas lagi. Dia mengatakan kerabat Kasunanan di Jakarta akan mendukung tanpa
reserve setiap langkah yang ditempuh oleh Tedjowulan untuk menyelamatkan kraton sebagai warisan budaya milik bangsa dan bukan hanya milik sekelompok kecil orang.
DialogSedangkan Mooryati Soedibyo berharap Tedjowulan tetap mengupayakan langkah-langkah dialog dengan kakaknya lain ibu, Hangabehi yang saat ini dikelilingi sejumlah adiknya. Mooryati yakin, bahwa dengan berbagai pertimbangan kondisi sebetulnya Hangabehi tidak memiliki keinginan menjadi raja. Dia hanya menjadi korban ambisi beberapa pihak yang memiliki pamrih.Melihat mengalirnya dukungan tersebut, PB XIII Tedjowulan mengatakan bahwa sebetulnya dia masih menginginkan agar konflik perebutan tahta tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun berbagai upaya mempertemukan kedua kubu selalu gagal karena tidak dihadiri oleh Hangabehi dan pendukungnya."Upaya mediasi yang dilakukan DPRD Jawa Tengah maupun Pak Wiranto dan kawan-kawan beberapa saat lalu juga gagal karena Mas Behi tidak mau datang. Namun semakin banyaknya dukungan dari kerabat dan abdidalem ini membuat saya semakin mantap. Dengan demikian rencana untuk masuk ke kraton tinggal menunggu waktu paling tepat sesuai kesepakatan bersama," paparnya.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini