"Pangab Malaysia semalam telepon saya untuk minta bantuan agar bisa memantau hilangnya kapal Orkim," ungkap Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Selasa (16/6/2016).
Panglima TNI memang sudah memerintahkan KSAL untuk membantu mencari kapal yang hilang sejak Kamis (11/6) lalu itu. Berdasarkan informasi yang diterima dari Information Fusion Centre (IFC), kapal tanker tersebut hilang kontak pada posisi 02.08.9 U dan 104.27.3 T di perairan Pulau Aur, perairan yurisdiksi Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi yang sama, Wakasal Laksdya Widodo menyatakan ada 15 KRI yang turut membantu mencari kapal tanker Malaysia itu. Sayangnya hingga saat ini belum ada hasil ataupun petunjuk yang dapat diinformasikan.
"Kita melaksanakan operasi rutin, patroli. Tapi dengan ada berita itu, kita pantau pergerakan kapal tersebut. Ada 15 KRI yang ikut cari, belum ada hasil," jelas Wakasal.
Disebutkan Widodo, baik Malaysia maupun Indonesia saling memberikan informasi terkait keberadaan kapal yang memuat 6000 metrik ton bahan bakar itu. Saat hilang, kapal tanker Malaysia sedang dalam pelayaran dari Singapura.
"Tak ada informasi dari Malaysia soal keberadaan kapal itu. Kita kerahkan Armatim dan Armabar, kerahkan unsur-unsur yang sebelumnya telah digelar," tutur Widodo.
Kapal membawa 22 orang ABK dari Malaysia, Indonesia, dan Myanmar. Menurut media Malaysia, kapal tersebut tengah berada di perairan Laut China Selatan dekat negara bagian Johor ketika hilang kontak."Fokusnya (pergerakan KRI) digeser ke utara," pungkas mantan Pangarmabar itu. (ear/mok)