Mahasiswa UGM Kembangkan Robot Terapi Pascastroke

MUDA DAN MENGINSPIRASI

Mahasiswa UGM Kembangkan Robot Terapi Pascastroke

Bagus Kurniawan - detikNews
Selasa, 16 Jun 2015 14:05 WIB
Mahasiswa UGM Kembangkan Robot Terapi Pascastroke
Alat terapi pascastroke temuan mahasiswa UGM yang diberi nama Indonesia Rehabilitation Robot for Foot atau I-REBOT. (Bagus Kurniawan/detikcom)
Yogyakarta - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil mengembangkan alat terapi pascastroke. Alat ini diberi nama Indonesia Rehabilitation Robot for Foot atau I-REBOT.

Lima mahasiswa UGM ini adalah Yulisyah Putri Daulay (Teknik Industri), Ragil Sulistiyo (Teknik Mesin), Muhammad Nabil Satria Faradis (Teknik Mesin), Hamzah Muhammad Hafiq (Kedokteran Umum), dan Rizka Islami Ratnasari (Teknik Industri). Mereka di bawah bimbingan dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM, Herianto, ST, MEng.

"Dibandingkan dengan yang beredar di pasaran dari luar negeri, alat ini lebih portabel, mudah dibawa," kata ketua tim, Yulisyah Putri Daulay kepada wartawan di UGM, Selasa (16/6/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu lanjut Putri, dari sisi ukuran alat ini lebih cocok dengan ukuran tubuh orang Indonesia. Sedangkan yang beredar di pasaran dari luar, ukurannya lebih besar dan semua impor sehingga harga lebih mahal. Β 

"Alat ini juga tidak memakan tempat dan mudah dijalankan,." katanya.

Menurut dia, terapi rehabilitasi pascastroke secara pasif biasanya dilakukan dengan menggerakkan tungkai dengan otot tetap pasif dengan bantuan mesin pendukung yakni Continuous Passive Motion (CPM). Untuk alat I-REBOT ini, prinsip kerjanya adalah menggerakkan tungkai kaki. Alat ini bisa digerakkan sesuai dengan persendian di tungkai kaki.

"Gerakannya maju-mundur dan kaki bergerak ke kiri dan kanan sesuai persendian," katanya.
Β 
Putri mengatakan pengembangan dan penggunaan komponen dari dalam negeri dapat menekan biaya produksi alat sehingga harga bisa lebih terjangkau. I-REBOT juga dilengkapi dengan aplikasi medical reminder terintegrasi dengan smartphone yang terdiri dari rekam medis dan reminder sehingga memudahkan pengaturan jadwal terapi.

"Dengan aplikasi ini dokter bisa dengan mudah memantau perkembangan dan keaktifan pasien dari jarak jauh serta fitur reminder bisa membantu mengatur dan mengingatkan jadwal terapi dengan bantuan alarm," kata Putri didampingi rekan-rekannya.

Nabil menambahkan , I-REBOT juga memiliki keunggulan lain seperti lebih ringan, praktis, dan ergonomis. Bahan baku untuk sementara itu logam adalah besi. Namun dalam pengembangan ke depan akan menggunakan bahan stainless seperti alat-alat dalam dunia kesehatannya lainnya.

Menurut Nabil, saat ini pihaknya baru mengembangkan satu jenis robot untuk melakukan fisioterapi bagian engkel kaki. Alat ini sangat membantu fisioterapi dengan menggerakkan engkel kaki ke arah kanan-kiri, atas-bawah, dan miring.

"Saat ini I-REBOT tengah kami ajukan untuk mendapat paten dari HKI. Ke depan kami akan kembangkan juga robot untuk terapi bagian tubuh lainnya," pungkas Nabil. (bgs/rul)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads