Tidak hanya kalangan dewasa, namun banyak remaja yang memanfaatkan taman di Jalan Raya Darmo itu menjadi ajang pertemuan terbuka bersama kawan-kawannya atau para komunitas.
Taman terbaik se-Asia, yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 26 November 2013 di Jepang itu semakin melengkapi sederet penghargaan yang diraih Pemkot Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun masih ada yang bandel. Masih ditemukan anak-anak muda yang berpacaran atau membolos di taman.
Tentu Wali Kota Tri Rismaharini pun berang. Risma kerap melakukan razia bersama anggota Satpol PP Kota Surabaya. "Kita rajin melakukan razia, yang tertangkap kita bawa ke mako," kata Kepala Satpol PP Irvan Widyanto kepada detikcom, Selasa (16/6/2015).
Mereka yang tertangkap, kata Irvan, akan didata dan diminta membuat pernyataan tertulis untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Tidak cukup itu, namun orangtua maupun perwakilan guru siswa yang kedapatan pacaran atau membolos di taman atau tempat umum pun akan dipanggil untuk menjemput anak atau anak didiknya.
"Alhamdulillah, shock therapy ini membuat efek jera. Sekarang tim kita tetap rajin memantau pagi siang dan malam ke taman-taman. Silahkan saja nekat bila ingin menjajal kita tangkap," kata Irvan dengan tersenyum.
Kini di Taman Bungkul setiap hari dijaga oleh Satpol PP. Selain mengawasi perilaku remaja yang menyimpang, petugas juga akan mengingatkan bila ada pengunjung yang seenaknya membuang sampah.
Selain itu, pemkot juga telah menambah jumlah lampu di taman itu agar tidak lagi terlihat remang-remang. "Saya tidak mau lagi ada terlihat orang pacaran di taman-taman," tegas Wali Kota Risma saat ditemui di rumah dinas.
(gik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini