Seperti di negara-negara berkembang lainnya, Pemprov DKI membuat jalur khusus TransJakarta. 1 lajur paling kanan jalan dipakai untuk lintasan bus ini. Harapannya, bus ini bebas hambatan sehingga membuat warga yang saat itu selalu berkendaraan pribadi bisa beralih.
Kelebihan TransJakarta dibanding moda transportasi lain adalah, TransJakarta memberi harapan tak merasakan macet karena memiliki jalur sendiri dan hanya bisa dilewati oleh armadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur bus yang dibuat khusus dengan separator yang bervariasi tingginya seharusnya cukup menjadi tanda agar pemotor atau pengguna jalan lainyya tak menerobos. Sayangnya, aturan ini dilanggar.
Alasannya sederhana, tidak ingin berlama-lama merasakan macetnya kota Jakarta. Sekali melihat jalur TransJakarta lengang, maka pengguna jalan langsung menerobos.
Segala upaya dilakukan untuk mengosongkan jalur tersebut. Petugas Transjakarta pun disiagakan di jalur masuk bus. Di jam-jam sibuk dan di jalan yang macetnya lama, maka petugas akan menutup pintu dan baru membukanya ketika armada bus akan memasuki jalur bus tersebut.
Sanksi tegas bukan tak pernah dijalankan pihak kepolisian, pengendara yang nekat menerabas jalur TransJakarta akan berhadapan dengan aparat polisi dengan denda maksimal Rp 500 ribu. Denda ini diharapkan bisa membuat pengendara jera dan tak lagi menerobos jalur tersebut.
Sayangnya, sempat giat beberapa hari, penjagaan untuk jalur Transajakarta kendor. Pihak Ditlantas Polda Metro Jaya mengatakan ia kekurangan personil hingga belum bisa maksimal mensterilkan jalur bus.
Petugas TransJakarta yang berjaga di palang pintu pun mulai kehabisan akal menghadapi para pengendara salah satunya motor. Kini, pemotor sengaja menunggu di sisi separator bus menunggu bus tersebut jalan. Jika ada bus yang ingin masuk, petugas bus dengan terpaksa memuka palang pintu tersebut. Peemotor pun melenggang tak merasakan macet.
Karena banyak kendaraan yang menerobos jalur TransJakarta ini, bus ini akhirnya merasakan kembali kemacetan kota Jakarta. Padahal di kota-kota maju, jalur TransJakarta tak bisa dimasuki pengendaran moda pribadi.
Pemprov DKI pun putar otak bagaimana cara kembali mensterilkan jalur tersebut. Kini, Gubernur DKI Basuki T Purnama mengatakan pihaknya sedangkan mengembangkan pemasangan pintu palang otomatis dengan sensor dan rendah. Dengan begitu, hanya bus yang bisa melintas.
β"Pintu otomatis itu rencananya mau dipasang di seluruh koridor. Tapi saat ini masih dalam tahap pengujian," kata Dirut PT Transjakarta, AN Kosasih, hari ini.
Besar harapan penumpang bus Transjakarta agar jalur bus tersebut bisa steril. Jika tidak, maka akan semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi karena merasa tak nyaman.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini