Kekhawatiran kemudian muncul apabila anggota pengawas itu menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan politis. Kekhawatiran ini pun sempat diungkapkan oleh mantan Kepala BIN Hendropriyono.
"Saya bukan mau bilang setuju atau tidak setuju. Tapi harus hati-hati memilih anggotanya karena posisi ini bersentuhan dengan rahasia negara. Kalau anggotanya (pengawas) ganti-ganti, mana ada lagi rahasia negara?" ungkap Hendropriyono saat berbincang di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu malam (14/6/2015).
Hendro kemudian bercerita bahwa tak mudah untuk menjaga rahasia negara. Bahkan dirinya yang kini sudah pensiun harus tetap menjaga rahasia.
"Dalam legenda intelijen, zaman dulu kalau ada orang yang pensiun dari agen harus dimatikan. Karena dia banyak tahu rahasia dan berbahaya jika bocor. Daripada satu bangsa terancam, lebih baik satu orang dimatikan. Tapi kalau sampai sekarang saya masih dipercaya, berarti bisa jaga rahasia. Makanya jangan main-main dengan rahasia negara. Tolong hal ini diperhatikan," tutur Hendro.
Dia kemudian menyatakan bahwa intelijen bergerak berdasarkan negara yang mengendalikan. Pergerakan intelijen pun terbagi menjadi tiga jenis.
"Ada intelijen terbuka, tertutup atau gelap, dan kelabu. Kalau terbuka itu ya seperti wartawan, misalnya, mereka terang-terangan melakukan investigasi. Tapi kadang melakukan penyamaran juga misal pura-pura jadi sopir. Nah itu bisa disebut kelabu. Tapi kalau intelijen yang gelap itu kita sama sekali tidak sadar kalau dia sedang melakukan investigasi," papar Hendro.
"Nah, kalau yang (intelijen) gelap itu jangan sampai pengendalinya ganti-ganti. Ini akan bahaya bagi rahasia negara," imbuh dia.
Rupanya wacana Dewan Pengawas BIN sudah ada sejak DPR periode sebelumnya. Mantan anggota Komisi I yang juga pengamat intelijen, Nuning Kertopati menyampaikan hal tersebut.
"Iya itu dari zaman saya masih di DPR dulu. Tapi kenapa belum disahkan karena banyak pertimbangan. Capability pengetahuan apakah orang yang dimasukkan jadi anggota dewan pengawas ini memiliki talenta intelijen? Atau jangan sampai memiliki interest terhadap hal-hal yang intelijen. Ini termasuk rumit di mana terkadang kita melihat di atas dipermukaan seperti ini tetapi di bawah itu ternyata jauh sekali seperti yang di permukaan," kata Nuning.
Kemudian jika pergantian anggota dilakukan terlalu sering maka ada kekhawatiran rahasia negara bakal bocor. Maka dari itu usulan Dewan Pengawas BIN masih belum disahkan.
"Jangan sampai interest dari partai politik masuk ke BIN. Seperti penunjukan Bang Yos (Sutiyoso) saja itu seharusnya dia mundur dari PKPI. Jangan sampai nanti ditambah dewan pengawas menjadi semakin sarat kepentingan politik," sebut Nuning.
(bpn/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini