Ical Cs Terus Tabuh Genderang Perang Golkar

Golkar Pecah

Ical Cs Terus Tabuh Genderang Perang Golkar

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Senin, 15 Jun 2015 11:15 WIB
Ical Cs Terus Tabuh Genderang Perang Golkar
Jakarta - Islah Golkar tinggal pepesan kosong. Islah diteken namun genderang perang masih saja ditabuh. Bagaimana nasib Golkar di pilkada?

Islah yang digagas oleh Wapres Jusuf Kalla sebenarnya diarahkan agar Golkar bisa ikut pilkada. Namun rupanya islah semakin tak jelas.

"Genderang Perang Golkar: Surat Ketua Ketua Umum Partai Golkar ARB kepada Kapolri untuk melarang Agung Laksono dkk beraktivitas atas nama Partai Golkar adalah awal dari perlawanan tiada henti terhadap oknum PG dan Oknum pemerintah dari partai tertentu yang ingin menghancurkan Partai Golkar melalui rekayasa konflik internal," kata Bendahara Umum Golkar hasil Munas Bali Bambang Soesatyo dalam siaran pers, Senin (15/6/2015).

Targetnya, menurut Bambang, sederhana saja. Oknum pemerintah yang selama ini disebut mengintervensi Golkar diminta keluar dari gelanggang konflik internal partai, dan memberi kesempatan kepada Golkar menyelesaikan persoalannya sendiri.

"ARB dkk akan terus melancarkan perlawanan selama tangan-tangan kotor penguasa terus mengadu domba elite Partai Golkar," katanya.
 
Isyarat perlawanan tanpa henti itu sudah dikemukakan Ketum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie. Ical membakar semangat petinggi Golkar di arena Rapimnas VIII. "Kita harus berani main panjang untuk bicara masalah Golkar," kata Bambang mengutip pernyataan Ical.
 
Dalam suratnya, Ical meminta Polri melarang Agung Laksono dkk menjalankan aktivitas atas nama Partai Golkar, karena Pengadilan Negeri Jakut dan PTUN sudah mengembalikan kepengurusan Golkar yang sah ke hasil Munas Riau 2009.
 
Surat Ical kepada Kapolri itu menjadi semacam langkah awal dari dimulainya rangkaian perlawanan tiada henti terhadap oknum partai Golkar yg dikendalikan oleh oknum pemerintah dari partai tertentu yang ingin menghancurkan Partai Golkar. Perlawanan itu tentu dengan cara-cara beradab dan bukan dengan tindakan anarkis. Kita menempuh proses hukum demi ketertiban umum.
 
"Rapimnas Partai Golkar juga menegaskan perlawanan itu bukan untuk mengalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Tapi, perlawanan terhadap kesewenang-wenangan kekuasaan. Partai Golkar yakin pada saatnya akan mampu menyelesaikan persoalannya sendiri. Kalau sekarang keadaannya terkesan rumit, itu karena ulah oknum pemerintah yang juga petugas partai, yang diduga sedang melaksanakan misi menghancurkan partai Golkar melalui konflik internal. Itulah yang akan kami lawan sebagai musuh bersama sampai kapanpun," pungkasnya.

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads