Pengakuan Keji Agus Pembunuh Angeline yang Bikin Merinding

Pengakuan Keji Agus Pembunuh Angeline yang Bikin Merinding

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 12 Jun 2015 08:44 WIB
Pengakuan Keji Agus Pembunuh Angeline yang Bikin Merinding
Jakarta - Agustinus Tai Hamdamai (25), tersangka pembunuhan Angeline (8), memperagakan 18 adegan prarekonstruksi. Adegan demi adegan saat Agus menghabisi bocah cantik itu sungguh biadab.

Agus membunuh Angeline pada Sabtu 16 Mei sekitar pukul 13.00 Wita. Agus membunuh Angeline karena panik saat Angeline melawan ketika dikunci di dalam kamar. "Mamaaa...", itulah teriakan Angeline saat ketakutan menghadapi aksi Agus.

Agus lalu mendorong tubuh Angeline ke lantai. Ia juga membabi buta membenturkan Angeline ke tembok, lalu mencekik bocah malang itu. Saat Angeline lemas dan tidak bergerak lagi, Agus dengan tega memperkosanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus sempat keluar dan mencari seprai untuk menutupi Angeline. Dia juga menyundut Angeline untuk memastikan siswi SDN 12 Sanur tersebut masih hidup atau telah tiada.

Agus lalu mengikat jasad Angeline dengan boneka barbie kesayangan Angeline. Ia beralasan agar dirinya tidak dihantui roh Angeline. Agus kemudian mengubur jasad Angeline di dekat kandang ayam.

Lebih bejat lagi, Agus ternyata mengaku pernah berniat memperkosa Angeline seminggu sebelum ia menghabisi nyawa Angeline. Namun, perkosaan itu gagal karena Angeline berhasil kabur.

Berikut 7 aksi itu:

1. Peragakan 18 Adegan Sadis

Tersangka Agustinus Tai Hamdamai (25) telah melakukan prarekonstruksi pembunuhan Angeline (8) di Jl Sedap Malam, Sanur, Bali. Ada 18 adegan prarekonstruksi yang dilakukan Agus.

"Saat prarekonstruksi ada 18 adegan," kata Kapolres Denpasar Kombes Pol Anak Agung Made Sudana usai memimpin rekonstruksi pembunuhan tersebut, Kamis (11/6/2015).

Saat ditanya adegan keberapa Agus membunuh Angeline, Sudana menolak menjelaskannya. "Tanya ke Kasat saja kalau soal itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Forensik RSUP Sanglah Denpasar dokter Dudut Rustyadi yang ikut proses rekonstruksi itu menyatakan Agus memperagakan adegan pemukulan ke Angeline.

"Tadi ada beberapa adegan pemukulan di wajah, kepala dan tangan," katanya.

Proses rekonstruksi di kediaman Angeline kelar pukul 12.05 Wita. Begitu keluar rumah, Agus langsung dikerubuti warga yang marah. Polisi kemudian melindungi Agus dari warga yang marah tersebut. Saat naik ke mobil APV yang membawanya, warga menendangi mobil ini. Setelah tertahan selama beberapa menit, akhirnya mobil yang ditumpangi Agus bisa melintas.

2. Teriakan Terakhir

'Mama' adalah kata terakhir yang diteriakkan Angeline yang ketakutan saat dikunci Agus di dalam kamar.

Teriakan itu diceritakan oleh pengacara tersangka Agus, Haposan Sihombing, yang ikut dalam proses prarekonstruksi, Kamis (11/6/2015) siang. Haposan yang ditunjuk oleh Polresta Denpasar untuk mendampingi Agus menceritakan perbuatan keji Agus dilakukan pukul 13.00 Wita pada Sabtu (16/5), hari di mana Angeline dilaporkan hilang.

"Tersangka memanggil korban Angeline, terus menyuruh masuk ke kamar tersangka di bagian samping rumah. Setelah itu tersangka langsung mengunci pintu, Angeline takut dan mau keluar kamar tapi dihalangi korban, Angeline berteriak memanggil kata-kata mama," ucap Haposan kepada detikcom, Kamis (11/6/2015).

Setelah itu Agus mendorong Angeline hingga terjatuh ke lantai. Angeline yang mencoba berteriak membuat Agus kalap dan membenturkan kepala Angeline ke tembok lalu mencekik leher Angeline dengan kedua tangannya.

"Tersangka juga menggebuk punggung dan menginjak Angeline. Korban berontak, dibenturkan kepalanya ke tembok," ujarnya.

"Setelah lemas dan tak bergerak apa yang menjadi niatnya tersangka itu ... memperkosa Angeline," katanya.

Setelah itu, Agus keluar dari kamar dan mengambil seprai dari lemari yang berada di pintu samping kamar ibu angkat Angeline, Margriet Megawe. Seprei berwarna putih itu digunakan untuk membungkus Angeline

Sekitar pukul 15.00 WIB, Margriet keluar dari kamarnya dan mencari Angeline. Dia memanggil-manggil namun tak ada jawaban. Akhirnya Margriet memanggil Agus untuk mencari Angeline ke rumah tetangga.

"Dia suruh tersangka mencari dan dia masih menyembunyikan Angeline di kamar dia (Agus)," ucap Haposan.

Malam hari sekitar pukul 20.00 Wita saat suasana sepi Agus mengeluarkan tubuh Angeline dari kamarnya dan menguburkan di pekarangan rumah dekat kandang ayam untuk menghilangkan jejak.

"Saya lihat TKP itu ada kandang ayam, baunya juga menyengat. Kalau tidak ada bau kandang ayam itu mungkin bisa ketahuan cepat," katanya.

3. Membunuh Lalu Memperkosa

Polisi telah menetapkan Agus pembantu yang bekerja di rumah Angeline, bocah yang ditemukan tewas di rumahnya di Sanur, Bali. Penetapan itu dilakukan berdasarkan pengakuan Agus sendiri.

"Agus mengakui dirinya memperkosa dan membunuh korban. Dari hasil pengakuan itu kita mengarah menjadikan dia tersangka dan saat ini sedang melengkapi berkas," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Agung Made Sudana di Polres Denpasar, Rabu (10/6/2015).

Agung mengatakan, dalam pengakuannya Agus menghilangkan nyawa korban dengan cara membenturkan kepala korban ke lantai. Hal tersebut dilakukan karena kepanikan tersangka.

"Dia menghilangkan nyawa korban sendiri dengan mendorong kepala terbentur ke lantai. Dan dirinya mengaku seminggu setelah bekerja melakukan perbuatan senonoh dan tersangka takut ketahuan Margriet," terang Agung.

Agung menuturkan, tersangka juga mengaku menguburkan sendiri korban. "Dia milih di belakang karena terdesak," tutupnya.


4. Sundutan Rokok

Agustinus Tai Hamdamai (25) yang sengaja menyundut Angeline untuk memastikan korban tewas dalam peristiwa kekerasan yang terjadi 16 Mei di kamar Agus.

Pengacara tersangka Haposan Sihombing mengatakan setelah Angeline dibenturkan kepalanya hingga tak sadarkan diri di kamar Agus, Agus sempat keluar dan mencari seprai untuk menutupi Angeline. Dia juga menyundut Angeline.

"Untuk memastikan korban masih hidup apa tidak, si tersangka menyulut Angeline dengan rokok," ucap Haposan saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2015).

Angeline dilaporkan hilang dari rumahnya pada Sabtu (16/5/2015). Keluarga mencari-cari Angeline mulai dari menyebar poster dan membuat akun khusus di Facebook "Find Angeline- Bali's Missing Child". Namun ternyata Angeline ditemukan tewas di terkubur di pekarangan rumahnya sendiri di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali.

Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alid mengatakan hasil autopsi menunjukkan ada luka memar di bagian kepala belakang karena luka benda tumpul. Selain itu ada bekas jeratan di leher korban.

"Kematian diduga karena adanya pendarahan otak," ujar dokter Ida Bagus.

5. Boneka Barbie

Sebelum menguburkan Angeline, tersangka Agus sempat mengambil boneka kesayangan korban dan mengikatnya bersama mayat korban. Hal tersebut dilakukan Agus supaya dirinya tidak didatangi roh korban.

"Saya kemarin sudah tanyakan ke Agus. Kata dia boneka kesayangan itu diikatkan bersama mayat korban agar keduanya menyatu dan rohnya tidak mencari saya (Agus)," terang pengacara Agus, Haposan Sihombing kepada detikcom, Jumat (12/6/2015).

Lalu, saat ditanyakan apa dasarnya, Agus mengaku berdasarkan adat di kampung halamannya. "Dia bilang menurut tetua adat jadi saya (Agus) ikuti," terangnya.

Agus juga mengaku, jika saja saat waktu pembunuhan ibu angkat Angeline mencari Angeline di kamarnya, mayat korban pasti terlihat. Dikarenakan pelaku hanya menutupi dengan seprai.

"Ya, kalau saat itu ke kamar saya pasti terlihat," kata Haposan yang mengulang perkataan Agus.

6. Dikubur Dekat Kandang Ayam

Angeline (8) gadis cilik tak berdosa ini diperkosa dan dibunuh Agus. Si pembantu di rumah ibu angkat Angeline itu kemudian menguburkan dengan membungkus seprei di belakang rumah di dekat kandang ayam.

Lubang itu cukup kecil. Kabarnya juga jasad Angeline ditekuk. Angeline dikuburkan bersama bonekanya.

Dari foto yang diperoleh detikcom, Kamis (11/6/2015) lubang itu tak jauh dari kandang ayam di belakang rumah di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar. Lubang itu dalamnya sekitar 50 cm.

Pada Rabu (10/6) pukul 11.30 Wita, penyidik yang melakukan pemeriksaan menemukan gundukan tanah dan setelah digali berisi jasad Angeline yang sudah dikuburkan sekitar tiga minggu.

7. Pernah Gagal Perkosa

Seminggu sebelum peristiwa pembunuhan Angeline (8), Agustinus Tai Hamdamai (25) rupanya sudah berupaya untuk berbuat bejat pada gadis kecil tersebut. Namun, saat itu Angeline lolos dari niat jahat Agus.

Agus terhitung belum lama bekerja di kediaman Margriet Megawe, Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali. Agus mulai bekerja sejak 23 April lalu.

Margariet yang juga ibu angkat Angeline mempekerjakan Agus untuk mengurus ternak ayam yang jumlahnya sekitar 50-an ekor dan juga membersihkan rumah. Agus kini dijadikan tersangka atas kasus pembunuhan Angeline berdasarkan alat bukti yang ditemukan penyidik.

Peristiwa biadab itu sendiri terjadi pada tanggal 16 Mei 2015 di kamar yang ditempati Agus. Kepada gadis cilik yang tidak berdaya itu, Agus beberapa kali membenturkan kepala korban. Tidak berhenti sampai di situ, berdasarkan penuturannya kepada penyidik, dia juga memperkosa gadis kecil tersebut yang sudah tidak bernyawa.

Rupanya, niatan Agus untuk menyetubuhi Angeline sudah terbersit seminggu sebelum peristiwa keji tersebut terjadi. "Menurut keterangan dia, seminggu sebelum tanggal kejadian itu, dia pernah hendak memperkosa korban," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, saat dihubungi detikcom, Kamis (11/6/2015).

Peristiwa tersebut terjadi di lantai dua rumah. Namun, Angeline berhasil lolos dari upaya jahat tersangka. Kepada pengacara yang mendampinginya, Agus mengaku menyesali perbuatannya.
Halaman 2 dari 8
(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads