Bang Yos, demikian jenderal bintang tiga ini disapa, lahir di Semarang, 6 Desember 1944 atau berusia 70 tahun. Sutiyoso merupakan anak keenam dari delapan bersaudara. Ia adalah putra pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini.
Setelah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Semarang pada 1963 dan sempat setahun kuliah di Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus, ia masuk Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang. Lulus pada 1968, ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer. Sutiyoso menikah dengan Setyorini pada tahun 1974 dan dikaruniai dua putri yakni Yessy Riana Dilliyanti dan Renny Yosnita Ariyanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisinya sebagai Panglima Kodam Jaya itulah yang mengantarkannya ke kursi Gubernur DKI Jakarta. Sutiyoso pernah menjabat Gubernur DKI selama dua periode pada kisaran tahun 1997 hingga 2007. Setelah tuntas melaksanakan tugas sebagai Gubernur DKI, Bang Yos mulai serius terjun ke politik dengan mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Bang Yos juga berulangkali disebut-sebut sebagai capres namun tak juga ikut Pilpres.
Salah satu kebijakan Bang Yos yang masih dirasakan sampai kini adalah sistem transportasi bus TransJakarta yang diluncurkan pada 15 Januari 2004 silam dan hingga kini terus disempurnakan.
Ia juga mencetuskan mengembangkan sisten transportasi kota modern juga segera melibatkan subway dan monorel, namun dua hal itu tak selesai direalisasikan hingga masa jabatannya usai.
Janjinya untuk mengurangi kemacetan dan banjir di Jakarta tidak terselesaikan sepenuhnya. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur Jakarta selanjutnya.
Di Pilpres 2014 Bang Yos membawa PKPI ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Dan posisi PKPI yang pro Jokowi-JK ini pada akhirnya mengantarkan partai sempalan Golkar itu jadi bagian dari pemerintahan. Dan puncaknya Bang Yos dipercaya menjadi kepala BIN. Bagi Bang Yos, intelijen adalah habitatnya semasa di Kopassus. Bang Yos pun punya mimpi besar melengkapi BIN dengan perlengakapan yang super canggih.
"Kalau tantangan BIN memang berat, di bidang teknologi intelijen kita tidak boleh ketinggalan," kata Bang Yos saat berbincang dengan detikcom, Rabu (10/6/2015).
(van/nrl)