Apa makna acara siraman dalam pernikahan adat Jawa?
Makna dari acara siraman adalah pembersihan kedua mempelai sebelum mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga. Tidak hanya membersihkan badan dan fisik, tapi juga membersihkan jiwa. Membersihkan diri dari dosa, dan sifat-sifat yang kurang baik. Harapannya setelah siraman, maka prosesi ijab qabul yang akan dilakukan satu hari kemudian berjalan lancar tanpa alangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam prosesi siraman ini, air yang diambil untuk siraman berasal dari tujuh sumber mata air. Tujuh dalam bahasa jawa adalah pitu. "Pitu maksudnya pitulungan (pertolongan), tujuh sumber mata air diyakini bisa membawa berkah," kata Heri.
Sebelum acara siraman dilakukan, calon mempelai wanita terlebih dulu melakukan sungkeman kepada orang tua serta eyang putri. Ritual kemudian dilanjutkan dengan memberikan sepasang bahan pakaian atau kain dari bahan kebaya.
Kain itu dikenakan mempelai wanita selama prosesi siraman. Usai siraman, mempelai wanita akan digendong atau diapit kedua orang tua menuju kamar pengantin.
Usai mempelai wanita membersihkan diri, kedua orang tua akan memotong rambut calon mempelai yang selanjutnya ditempatkan di sebuah bokor kecil. "Acara siraman dilanjutkan sade dawet (jual dawet)," kata pembawa acara pernikahan Gibran dengan Selvi, Taufiq M Widodo saat berbincang dengan detikcom, Senin (8/6/2015) malam.
Prosesi jual dawet ini bermakna sebuah harapan agar banyak tamu yang akan datang memberi restu kepada kedua mempelai.
(erd/fdn)