Hal tersebut diungkapkan Mikhael Yurievich Galuzin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia saat menghadiri Seminar Russia-Muslim World Friendship di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Galuzin, umat Islam di Rusia sudah mencapai 20 juta orang dan merupakan agama kedua terbesar setelah Kristen Ortodoks.
"Di Rusia, umat Islam sudah mencapai 20 juta orang. Dan itu merupakan agama terbesar kedua. Alasan berkembangnya Islam di Rusia adalah karena merupakan agama tradisional yang turun temurun antara keluarga," ujar Duta Besar Rusia Mikhael Yurievich Galuzin di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).
Galuzin menambahkan bahwa muslim Rusia saat ini telah mengambil peranan yang cukup penting di beberapa aspek termasuk dalam menjaga perdamaian dunia. Apabila konflik agama terjadi dan melibatkan agama Islam, Pemerintah Rusia juga tak pernah melihat mana Islam yang baik dan mana yang buruk.
"Kami bila ada konflik antar agama yang didalamnya melibatkan Islam, kami tak pernah melihat dari satu sisi. Oh ini yang baik dan ini yang buruk. Tidak. Kami lebih mengendepankan dialog untuk mencari solusi dalam konflik tersebut," lanjutnya.
"Kami juga mengungkapkan bahwa Rusia mendukung penuh penumpasan ISIS. Karena itu (ISIS) merupakan ancaman bagi dunia dan mereka tidak mencerminkan Islam sama sekali," tuturnya.
Sementara itu, Hamid Awaludin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Rusia berpendapat bahwa saat ini Islam di Rusia sudah mulai berkembang dengan pesat. Semasa ia menjabat sebagai dubes di Negeri Beruang Merah tersebut, pendekatan terhadap muslim Rusia dilakukannya dengan cara menyelenggarakan pelatihan perbankan syariah.
"Dalam mengenalkan Islam dan mendekatkan diri kepada muslim Rusia, berbagai cara saya lakukan. Seperti mengadakan pelatihan tentang perbankan syariah, mengajak anak-anak Indonesia dan Rusia untuk baca Al-Qur'an bersama hingga mengajak muslim Rusia untuk berkunjung ke Indonesia agar lebih mengetahui Islam yang berkembang pesat di Indonesia," ucapnya.
Namun belakangan ini, menurut Hamid, dirinya mendengar pelaku kekerasan di Rusia berani mengatasnamakan Islam. Padahal menurutnya, Islam di Rusia sangat baik dan tidak mungkin melakukan tindakkan yang dilarang agama.
"Kita harus sabar terhadap mereka-mereka yang seperti itu. Harus kita lakukan pendekatan secara akhlak dan juga diberikan pendidikan kepada mereka untuk tahu dan mengerti bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin," ujarnya.
Menurut rencana, imam besar salah satu masjid di Rusia akan diundang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin untuk menghadiri Muktamar Muhammadiyah ke 47. Undangan tersebut akan diberikan langsung oleh Din kepada imam besar masjid Rusia.
"Untuk saling bersilaturahmi saja. Dan mengenalkan Islam di Indonesia pada dunia. Insya Allah nanti malam saya ke Moskow untuk memberikan undangannya langsung kepada Grand Mufti Moskow," tutup Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
(fjr/faj)











































