Bleketepe adalah rangkaian daun kelapa berbentuk tujuh bujur sangkar berukuran 50x50 centimeter. Bleketepe tak sendiri ada perlengkapan lainnya yakniΒ pohon pisang, buah pisang raja, tebu, buah kelapa, daun beringin dan janur kuning.
Sejarawan dan pemerhati budaya Solo Heri Priyatmoko mengatakan bahwa bleketepe dan sejumlah perlengkapannya bukan sekadar pajangan yang ditempel tanpa maksud. "Masyarakat Jawa itu sifatnya, bisa meminta berkah melalui simbol-simbol lewat benda-benda. Pemasangan janur kuning dan lainnya itu mengandung arti, membawa sebuah makna dan harapan," kata Heri saat berbincang dengan detikcom, Senin (8/6/2015) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kata kuning menurut beberapa literatur menyebut bermakna sabda dadi, berharap semua perkataan bakal terwujud (kun fayakun-Nya Allah SWT) yang dihasilkan dari hati atau jiwa yang bening.
Janur kuning bermakna cita-cita mulia dan tinggi untuk menggapai cahaya Illahi dengan dibarengi hati yang bening. Begitu tinggi dan dalam filosofi janur kuning dalam prosesi pernikahan adat jawa.
Sementara tebu bisa diartikan sebagai mantebing kalbu atau mantapnya hati atau kalbu menuju bahtera rumah tangga. Cengkir atau buah kelapa yang masih muda bermakna kencenging pikir. Dengan berbekal cengkir, sang mempelai diharapkan mampu melewati ujian kritis dalam mempertahankan pernikahannnya. Adapun pisang raja, maknanya sangat jelas yakni sebagai simbol dari raja.
Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda akan melangsungkan akad nikah pada Kamis (11/6/2015) lusa. Di hari yang sama Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu akan menggelar resepsi di gedung Grha Saba Buana, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
(erd/try)