.webp)
Yusuf mengaku pernah diperintah Fuad Amin membuka rekening Bank Mandiri di Bali. Saat itu, Yusuf memang berpergian ke Bali bersama Fuad, istri Fuad serta sejumlah anggota keluarga.
"Saya buka rekening atas nama saya kemudian habis setelah itu saya pulang lagi. Kasih buku sama kartu kredit kepada Pak Fuad," papar Yusuf.
Dia tidak mengetahui transaksi dalam rekening Mandiri yang dibuka. Namun, Jaksa KPK membacakan keterangan dalam BAP mengenai duit masuk ke rekening tersebut yakni setoran awal Rp 5 juta pada 27 Oktober 2014, pada 28 Oktober 2014 Rp 1,2 miliar, pada 29 Oktober 2014 Rp 800 juta, Rp 600 juta pada 30 Oktober 2014 dan Rp 500 juta pada 5 November 2014.
Selain digunakan namanya untuk membuka rekening, Yusuf mengaku mendapatkan mobil Suzuki Swift dari Fuad Amin. "Atas nama saya," sebutnya.
"Waktu itu memang hari ultah saya, saya kaget lihat ada mobil saya, tahu cuma itu saja," tutur Yusuf yang juga tidak mengetahui pembayaran mobil.
Yusuf mengakui pernah dipinjam KTP-nya oleh Fuad. Tapi lagi-lagi dia tak tahu soal proses pembelian mobil tersebut. Selain Swift, Yusuf menerima motor Kawasaki Ninja. "Saya yang minta," sebutnya.
Duit sekitar Rp 48 juta untuk pembelian motor, diberikan langsung oleh Fuad Amin. Motor yang STNK-nya menggunakan nama Yusuf, dibeli di kawasan Cipinang deket kediaman Fuad Amin di Cipinang Cempedak, Jaktim.
Fuad Amin didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang pada 2010-2014, yang ditotal jumlahnya mencapai lebih dari Rp 230 miliar. Fuad menurut Jaksa KPK sebagaimana dipaparkan dalam dakwaan, menempatkan uang dengan menggunakan namanya maupun nama orang lain di berbagai Pengelola Jasa Keuangan, membelanjakan atau membayarkan untuk pembelian kendaraan bermotor maupun untuk pembelian tanah dan bangunan di berbagai tempat dengan menggunakan namanya maupun nama orang lain.
Ini dilakukan menurut Jaksa KPK untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga oleh terdakwa berasal dari tindak pidana korupsi.
(fdn/vid)
