"Sebenarnya Kalimantan relatif sepi dari gempa dibanding pulau lain. Tapi daerah itu masih menyimpan tenaga lama yang belum terlepaskan," kata mantan Presiden Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky Dwi Putrohari, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (7/6/2015).
Rovicky yang saat ini duduk di dewan penasihat IAGI menuturkan bahwa hampir semua batuan dasar di bumi ini pernah mengalami tekanan dan masih menyimpan tenaga. Bisa jadi penekanan di Kalimantan selama ini sangat pelan.
"Daerah itu barangkali mengalami penekanan yang sangat pelan jadi tidak mudah untuk diamati pergerakannya. Kalau di Sumatera dan Jawa itu aktif," jelasnya.
Sejak 25 juta tahun yang lalu, pergerakan lempeng tektonik di kawasan tersebut cukup aktif. Namun kemudian menjadi tidak aktif sejak 5 tahun yang lalu.
"Sekarang sisa-sisa yang tidak begitu aktif keluar satu-satu," ucap Rovicky.
Pada Jumat (5/6) lalu, gempa 6 SR mengguncang Kinabalu, Sabah, Malaysia dan menewaskan total 19 orang. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa gempa bisa terjadi di mana saja.
"Kita harus waspada bahwa daerah yang tidak mengalami gempa harus hati-hati kalau terjadi gempa," tutupnya.
(imk/try)











































