Fakta di Balik Hilangnya Angeline, Kondisi Kumal Hingga Rumah Bau

Bocah Cantik di Sanur Hilang

Fakta di Balik Hilangnya Angeline, Kondisi Kumal Hingga Rumah Bau

Indah Mutiara Kami - detikNews
Minggu, 07 Jun 2015 09:40 WIB
Fakta di Balik Hilangnya Angeline, Kondisi Kumal Hingga Rumah Bau
Jakarta - Proses pencarian Angeline (8), bocah yang hilang sejak 3 pekan lalu di Bali masih terus dilakukan. Di tengah usaha berbagai pihak untuk mencari bocah cantik ini, sejumlah fakta terungkap dan mungkin bisa dijadikan penunjuk.

Angeline hilang dari rumah ibu angkatnya yang berlokasi di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali, pada Sabtu 16 Mei 2015 silam. Keluarga kemudian melapor ke polisi hingga membuat Facebook page untuk menyebarkan informasi terkait hilangnya Angeline.

Dari kunjungan Komnas PA, MenPAN RB Yuddy Chrisnandi, dan Menteri PPA Yohana Yembise terungkap ada sejumlah kejanggalan di rumah keluarga angkat Angeline. Yohana menyebut rumah tersebut bau dan tidak sehat untuk anak.

Selain itu, dari pengakuan orang di sekitarnya, Angeline sering datang ke sekolah dalam keadaan kumal. Yohana pun menduga Angeline mendapat kekerasan fisik.

Secara terpisah, ibu angkat Angeline membantah sudah menelantarkan bocah tersebut. Kapolda Bali Irjen Ronny Sompie pun menyebut tidak ada hal-hal mencurigakan di rumah keluarga Angeline.

Berikut fakta-fakta terkait hilangnya Angeline, seperti dirangkum detikcom pada Minggu (7/6/2015)

Jalan Kaki ke Sekolah

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait datang ke rumah Angeline ditemani oleh pihak kepolisian pada Minggu (24/5). Di sana dia bertemu dengan ibu angkat Angeline, Arist lalu minta ditunjukan di mana tempat Angeline tidur.

"Tempat Angeline tinggal itu saya pikir tidak layak. Waktu saya ke rumahnya itu bau sekali banyak kandang ayam, kucing dan anjing," kata Arist saat dihubungi, Kamis (4/6/2015). Sebelum ke sekolah Angeline harus memberikan makan ayam-ayam itu.

Selain di rumah hal aneh lainnya yang ditemukan Arist adalah saat dia berkunjung ke sekolah dan bertemu dengan wali kelas Angeline. Pihak sekolah mengatakan Angeline sering mengantuk di kelas dan kalau datang ke sekolah dalam kondisi kumal dan bau.

"Kalau ke sekolah 3 kilometer dia jalan kaki. Pulang pergi jadi 6 kilometer, masa anak sekecil itu disuruh pergi sendiri ke sekolah dengan jarak yang jauh jalan kaki," tambahnya.

Kumal Saat di Sekolah dan Pernah Dikeramasi Guru

Pihak sekolah mengatakan bahwa Angeline kerap datang dalam kondisi kumal. Hal itu disampaikan pihak sekolah saat dikunjungi Menteri PPA Yohana Yembise.

"Tadi saya ke sekolah, di sekolah ternyata dia ini dibilangnya bau dan kumal begitu. Seperti tidak ada yang ngurus," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (6/6/2015).

"Dia pernah dikeramasi di dalam sekolah, karena ya rambutnya kusam itu," sambungnya.

Tak hanya itu, Angeline juga dikenal sebagai sosok yang pendiam. Dia juga sering terlihat murung.

"Kepala sekolahnya bilang kalau anak ini psikologisnya tertekan. Dia terlihat tidak sebebas teman-temannya. Ada tekanan batin," ujar Yohana.

Kondisi Rumah Angeline Bau dan Banyak Kotoran Binatang

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menemukan sejumlah kejanggalan di rumah yang ditempati Angeline. Kesimpulan itu didapat Yohana setelah mendatangi rumah bocah tersebut di Sanur, Bali.

"Rumahnya itu tidak sehat ya, bisa saya simpulkan seperti itu. Rumah itu dekat dengan beberapa kandang sapi di bagian halaman. Ada kotoran sapi juga," kata Yohana dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (6/6/2015).

Kotoran itu tentu saja merebakkan bau ke dalam rumah. Menurut Yohana, kondisi seperti itu jelas sangat tidak ideal apalagi untuk pertumbuhan bocah berumur delapan tahun seperti Angeline.

"Makanya saya semakin prihatin begitu melihat rumahnya. Saya ingin sekali berbicara dengan ibunya, tapi tadi kan dia tidak ada. Malah pergi," ujar Yohana.
Halaman 2 dari 4
(imk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads