“Berdasarkan kesimpulan rapat Panja BPIH DPR RI dan Panja Pemerintah pada tanggal 21 April 2015, bahwa Biaya komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Angkutan Antarkota ditiadakan,” tutur Kasubdit Transportasi Dirjen PHU Kemenag.
Hal itu dikatakannya dalam acara pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 1436 H/ 2015 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (5/6/2015).
Saat ditunjukkan lewat layer slide terlihat jelas perbedaan bus yang digunakan pada tahun 2014 dengan yang akan dipakai pada musim haji tahun ini. Bus antarkota tahun 2014 tampak modern, baru, aman, dan meyakinkan, sedangkan pada tahun 2015 lebih mirip bus-bus yang digunakan di India atau Bangladesh.
“Ya itu sebagai konsekuensinya. Ya nggak mau meningkatkan pelayanannya ya dapat yang kayak gitu. Itu logis,” kata Subhan.
Subhan mengatakan Pelayanan bus sudah bagian dari general service fee sebesar US$ 277. Ini merupakan layanan dasar, akhirnya bus yang didapat pun menjadi seadanya.
“Tahun lalu kita bayar. Jadinya nyaman dan bagasinya nyaman,” tuturnya.
“Tahun ini tetap terjadi peningkatan. Meningkat ke atas. Bagasinya naik ke atas,” canda Subhan yang disambut tawa ringan peserta pembekalan.
Subhan mewanti-wanti petugas agar mengawasi penempatan bagasi di atas bus. Bila sudah penuh disediakan truk yang akan mengangkut bagasi jemaah ke kota tujuan.
Sempat ada pertanyaan dari petugas PPIH tentang keamanan bus-bus itu. Namun Subhan meyakinkan walau penampilannya tergolong kuno, bus-bus itu masih layak jalan.
Di akhir sambutannya Subhan menyitir Surat Al Haj ayat 27 yang artinya berbunyi “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang dengan kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”
“Itu disebut berkendara unta yang kurus. Nah cocok kan dengan bus nanti yang ‘kurus’,” kelakar Subhan.
(gah/faj)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini