"Banyak dari umum yang suka datang ke makam ibu (Ainun). Dari umum juga sering, ada yang khusus datang untuk ziarah. Dari anak sekolah atau orang biasa," ujar sekuriti TMP Kalibata, Saudi, kepada detikcom yang berkunjung ke makam Ainun, Jaksel, Jumat (5/6/2015).
Tak hanya masyarakat umum, makam Ainun pun ternyata juga sering dikunjungi oleh para pejabat maupun tokoh. Terkadang saat sedang ada acara upacara militer, setelahnya para prajurit yang sekaligus melakukan tabur bunga untuk keluarga atau tokoh militer, banyak yang menyempatkan berziarah ke makam mantan ibu negara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini juga mantan Menteri Pemberdayaan Wanita dan Anak Linda Gumelar, kata Joko, datang ke makam Ainun. Makam ayah Linda, Achmad Tahir, memang berdekatan dengan makam Ainun yang berada di Blok M kompleks TMP Kalibata.
Jika ada yang mengunjungi makam Ainun di saat Habibie sedang berziarah, teknorat yang menimba ilmu di Jerman tersebut pasti akan menghampirinya. Habibie akan mengajak orang tersebut untuk bersalaman dan berbincang.
"Bapak selalu senyum kalau ada pengunjung lain, ditanyain dari mana. Mungkin pikirannya senang ada yang bantu doakan," cerita Joko yang memang bertugas di bagian kompleks Blok M.
Joko hampir selalu ada kala Habibie dan rombongan datang. Diakui pria asal Semarang itu, makam Ainun memang cukup banyak pengunjungnya. Entah karena kisah cinta Ainun dan Habibie yang tersohor, atau karena alasan lainnya.
"Mungkin karena baru ini ada ibu negara yang dimakamkan di sini," tuturnya.
Habibie sendiri disebut sudah memesan tanah di sebelah makam sang istri. Ia ingin dimakamkan berdampingan dengan belahan jiwanya seakan sebagai pertanda baik di dunia dan akhirat, keduanya tak ingin terpisahkan.
Joko yang selalu mengamati ketika Habibie datang bercerita, selain membacakan ayat-ayat Al Quran, ada doa mengharukan yang selalu disampaikan Habibie.
"Kata-katanya seperti ini, sementara di dunia ini nggak bisa menyatu, tapi nanti yakin di sana akan menyatu lagi. Syair-syair dibacakan, terjemahan doa dibacakan, doa dari hatinya juga," ingat Joko.
"Pasti kalau lihat ikut nangis, tersentuh. Nisan (Ainun) dielus-elus, seakan-akan itu kepalanya. Tasbihnya ditaruh di nisan. Diciumi nisannya," tutupnya.
(ear/mad)