Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama melawan preman agar tak hidup subur di Jakarta. Ajakan itu terkait ancaman Hercules akan menduduki Balaikota jika adiknya, Jhon Albert yang ditembak Kasiop Tramtib meninggal."Masa kita kalah dengan preman? Ayo kita lawan preman itu bersama-sama. Nggak ada cerita preman hidup subur di negeri ini termasuk di Jakarta," kata Sutiyoso usai menerima finalis Miss Indonesia 2005 di Balaikota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (18/2/2005).Sebelumnya, Kamis (17/2/2005) kemarin 200 anak buah Hercules berkumpul di lokasi penembakan Albert di Jalan HR Rasuna Said, Blok X-1 Kav 5-7 Kuningan. Hercules mengancam jika Albert tewas maka jenazahnya akan diusung ke lokasi penembakan, Balaikota, Istana dan DPR. Menyusul ancaman tersebut, sejak Kamis (17/2/2005) kemarin hingga hari ini bergerombol massa di Balaikota Jakarta. Massa itu mengaku sengaja datang untuk mengamankan Balaikota. Sutiyoso mempersilakan saja Hercules dan anak buahnya mendatangi Balaikota asalkan tidak melakukan tindakan anarkis. Jika melakukan tindakan anarkis, Sutiyoso akan melaporkan ke polisi. "Ya kalau ke Balaikota untuk melakukan dialog ya silakan saja. Gak papa. Tapi kalau melakukan tindakan anarkis ya akan diatasi oleh aparat," kata Sutiyoso.Sutiyoso menolak massa yang bergerombol di Balaikota disebut preman. Mereka, katanya bertugas membantu mengamankan Balaikota. Saat ditanya apa perbedaan antara mereka dengan preman, Sutiyoso menyatakan, preman yang satu ngerusak, yang satu tidak. "Kalian jangan mengatakan mereka preman. Mereka membantu kita untuk mengamankan ibu kota. Ini aset negara ya, biar saja," ujar Sutiyoso.
(iy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini