Lulung mengklaim pendukung Hak Menyatakan Pendapat (HMP) untuk memakzulkan Ahok bukan hanya terbatas pada anggota fraksi partai-partai Koalisi Merah Putih (KMP) saja, melainkan lebih luas dari itu.
Politisi PPP ini lalu menyarankan Ahok mengundurkan diri saja dari jabatannya sebelum kena makzul DPRD karena banyak eksekutif yang terlibat korupsi.
Tidak hanya itu, Lulung juga memprediksi langkah Ahok untuk bertarung di Pilkada 2017 sangat sulit. Menurut dia, tidak akan ada partai yang mau mendukung Ahok, bilapun ada maka partai itu bisa-bisa tak dipilih rakyat.
Berikut 3 serangan Lulung ke Ahok:
1. Mayoritas Fraksi Ingin Ahok Lengser
|
|
"Kalau mayoritas pribadi teman-temanβ, mereka ingin memakzulkan Ahok, tidak terbatas pada KMP saja," ujar Lulung saat dihubungi, Kamis (4/6/2015).
Politisi PPP itu menyatakan sebenarnya anggota-anggota dewan mendukung HMP, namun karena partai masing-masing ada menginstruksikan takβ mendukung HMP, maka sebagian anggota dewan tak ingin terang-terangan mendukung HMP.
"Selama mereka dikendalikan masing-masing partainya, ya mereka jadi ikut perintah dari partai masing-masing," βkata Lulung.
Bisa terjadi fraksi partai yang selama ini menyatakan tak mendukung HMP, secara mengejutkan anggotanya akan mendukung HMP di paripurna. Meski begitu, pendukung HMP ini tak secara monolitik mendukung pemakzulan, ada juga sebagian pendukung HMP yang hanya ingin teguran keras ke Ahok.
"Suaranya ada dua, apa dinonaktifkan atau peringatan keras. Ya dinamika lah," kata Lulung yang melihat mayoritas kawan-kawannya cenderung mendukung pemakzulan ini.
2. Mundur Bagai Ksatria
|
|
"Ahok kan orangnya ksatria, ya lihat saja," kata Lulung saat dihubungi, Kamis (4/6/2015).
Lulung menyarankan Ahok mengundurkan diri juga karena menurutnya sudah banyak pihak eksekutif Pemerintahan Provinsi DKI yang melakukan korupsi. Maka Ahok harus bertanggung jawab.
"Banyaknya eksekutif yang melakukan korupsi, sebaiknya Ahok malu dan harus mengundurkan diri. Dia harus bertanggungjawab," ujar Lulung.
βKini, rencananya HMP akan segera diparipurnakan. Namun sebelumnya harus ada rapat Badan Musyawarah DPRD untuk mengagendakan rapat paripurna itu. Lulung menyatakan partainya adalah yang paling terdepan mendukung HMP.
"PPP yang paling tegas mendukung HMP," kata Lulung eksplisit.β
3. Partai Pilih Ahok Tidak Pintar
|
|
"βMana bisa lewat jalur independen dia?" tanggap Lulung saat dihubungi, Kamis (4/6/2015).
Memang, syarat independen calon gubernur DKI cukup berat yakni harus mengumpulkan dukungan dalam bentuk salinan e-KTP sebanyak 750.000 lembar. Bahkan Lulung ingin agar Ahok mundur saja dari kursi Gubernur DKI karena menurutnya banyak pejabat eksekutif Pemerintah Provinsi DKI yang terlibat korupsi.
Juga, Lulung menambahkan, tak akan ada partai yang mau mendukung Ahok, bilapun ada maka partai itu bisa-bisa tak dipilih rakyat.
"Partai yang duβkung dia bisa nggak dipilih rakyat. Partai nggak pinter itu," kata Lulung.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partaiβ NasDem dan Golkar di DPRD DKI bersedia menampung Ahok di Pilgub 2017, itu bila Ahok mau. Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas secara pribadi juga memandang Ahok sebagai sosok yang pantas melanjutkan jabatannya lagi. Namun partai Lulung yakni PPP tegas bersikap berbeda.
"PPP nggak tertarik," kata Lulung yang getol memperjuangkan Hak Menyatakan Pendapat untuk memakzulkan Ahok ini.β
Lulung menyatakan PPP tak mau merekrut Ahok. Apa Lulung akan menjadi Gubernur DKI 2017 lewat PPP? "Amin," jawab Lulung.
Halaman 2 dari 4











































