"Mana bisa lewat jalur independen dia?" tanggap Lulung saat dihubungi, Kamis (4/6/2015).
Memang, syarat independen calon gubernur DKI cukup berat yakni harus mengumpulkan dukungan dalam bentuk salinan e-KTP sebanyak 750.000 lembar. Bahkan Lulung ingin agar Ahok mundur saja dari kursi Gubernur DKI karena menurutnya banyak pejabat eksekutif Pemerintah Provinsi DKI yang terlibat korupsi.
Juga, Lulung menambahkan, tak akan ada partai yang mau mendukung Ahok, bilapun ada maka partai itu bisa-bisa tak dipilih rakyat.
"Partai yang dukung dia bisa nggak dipilih rakyat. Partai nggak pinter itu," kata Lulung.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai NasDem dan Golkar di DPRD DKI bersedia menampung Ahok di Pilgub 2017, itu bila Ahok mau. Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas secara pribadi juga memandang Ahok sebagai sosok yang pantas melanjutkan jabatannya lagi. Namun partai Lulung yakni PPP tegas bersikap berbeda.
"PPP nggak tertarik," kata Lulung yang getol memperjuangkan Hak Menyatakan Pendapat untuk memakzulkan Ahok ini.
Lulung menyatakan PPP tak mau merekrut Ahok. Apa Lulung akan menjadi Gubernur DKI 2017 lewat PPP? "Amin," jawab Lulung.
(dnu/van)











































