Ahok Tunjuk Konglomerat Tahir Jadi Bos Ragunan, Minta Disulap Jadi Berkelas

Ahok Tunjuk Konglomerat Tahir Jadi Bos Ragunan, Minta Disulap Jadi Berkelas

Ayunda W Savitri - detikNews
Kamis, 04 Jun 2015 10:28 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menunjuk CEO Mayapada Group Dato Sri Tahir sebagai Ketua Dewan Pengawas Taman Marga Satwa Ragunan yang baru. Menurut Ahok, di bawah tangan dingin pengusaha tersebut, kebun binatang seluas 147 hektar itu disulap menjadi sekelas internasional.

"Saya kenapa menunjuk beliau jadi Ketua Pengawas karena swasta ingin memberikan CSR kepada pemerintah, tapi kadang swasta bingung kasih gimana dan ke siapa. Ragunan adalah proyek yang jelas, kita akan bangun berstandar internasional. Kita harapkan dari mulai habis lebaran masyarakat Jakarta bisa merasakan sesuatu yang berbeda," kata Ahok.

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/6/2015). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Tahir dan Kepala BLUD Taman Margasatwa Ragunan Bambang Triana.

Ahok berkeinginan nantinya Ragunan tidak hanya memiliki kebun binatang, tetapi juga taman-taman yang biasa dijadikan tempat rekreasi mulai dari kelas bawah hingga atas. Sebab, tidak sedikit masyarakat kelas atas lebih memilih berwisata ke kebun binatang di Singapura ketimbang dalam negeri.

"Semoga kita betul-betul bangga di Jakarta, Ibu Kota ada tempat luar biasa. Kita akan kombinasikan semua di sini, termasuk taman-taman," terangnya.

"Bantu kami, tanah begitu luas bagaimana caranya dari ekonomi bawah sampai atas mau datang. Sekarang orang ekonomi atas mau nggak datang ke Ragunan? Orang-orang kaya itu maunya ke kebun binatang Singapura. Ini kan masalah," tegas Ahok.

Tahir sendiri menggantikan posisi Hashim Djojohadikusumo yang notabenenya merupakan adik Prabowo Subianto. Tahir berencana sehabis lebaran ini akan bertemu dengan konsultan dari luar negeri untuk membicarakan konsep kebun binatang.

"Jadi dalam waktu dekat habis lebaran kita ingin undang konsultan luar negeri melihat konsep kebun binatang itu, kita ingin kerjasama pihak swasta dan daerah dalam bentuk tidak hanya CSR atau non profit," kata Tahir.

(aws/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads