Dongeng dari mulut ke mulut itu mungkin sudah jamak didengar. Disebutkan pula bahwa bidadari itu merupakan satu dari tujuh bidadari yang memiliki selendang pencipta warna warni pelangi.
Tempat bidadari mandi itu berada di ujung pelangi yang sering tampak selepas hujan turun. Namun nyatanya ujung pelangi sangat jarang dijumpai karena biasanya tertutup awan atau bangunan gedung.
Beruntung saat detikcom menjelajah perairan Flores bersama dengan tim ekspedisi NKRI 2015β, Selasa (2/6/2015), ujung pelangi itu menampakkan wujudnya. Tak hanya salah satu ujung pelangi tetapi ujung lainnya juga terlihat jelas.
Ketika penyusuran di Pulau Komodo mencapai pamungkas, satu per satu tim ekspedisi NKRI 2015 yang terdiri dari gabungan personel TNI, Polri, peneliti, akademisi dan mahasiswa pun menuju ke kapal ferry untuk kembali ke Labuan Bajo.
Namun detikcom memilih untuk menumpang sea rider milik βtim Sat 81 Pasukan Katak Kopassus yang membantu pula dalam pelaksanaan ekspedisi NKRI 2015.
Kapten Inf Sudarno yang menjadi Komandan Tim Sat 81 Paska Kopassusβ memacu sea rider agar bisa menyusul kapal ferry yang telah lebih dulu melaju dari Pulau Komodo. Di tengah-tengah perjalanan, tampak awan kelabu menggantung di atas salah satu pulau.
Titik-titik air tampak menghujam ke arah kawasan itu sehingga tak terlihat apa yang ada di balik βselimut hujan itu. Lambat laun ketika sea rider mendekat muncullah garis warna-warni yang melengkung dengan cantiknya.
Terlihat tujuh gradasi warna apik yang membentuk setengah lingkaran seolah menjadi gerbang menuju ke Labuan Bajo, Flores. Dan yang menjadi kejutan kecil yaitu kedua ujung pelangi itu terlihat jelas sehingga bentuk utuh pelangi benar-benar menyeruak tanpa halangan.
Mata pun serasa dimanjakan keelokan pesona Indonesia Timur yang semakin membuat jatuh cinta. Teringat dongeng tentang bidadari yang selendangnya dicuri Jaka Tarub, βpenglihatan pun semakin ditajamkan mencoba mencari bidadari di ujung pelangi yang tengah mandi.
Namun ternyata ujung pelangi itu hanya menghujam ke perairan yang memisahkan pulau-pulau di gugusan Nusa Tenggara itu tanpa ada bidadari yang terlihat.
Ah, meski kecewa tak menemukan bidadari yang hanya ada di cerita dongeng itu, rasanya pesona gradasi tujuh warna yang terlihat utuh setengah lingkaran itu semakin menambah daya tarik keindahan alam di Flores.
(Dhani Irawan/Ferdinan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini