"Kami sudah menyerahkan 5 orang anggota kita kepada Denpom Solo. Mungkin akan bertambah lagi sesuai hasil pemeriksaan," ujar Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo kepada detikcom, Selasa (2/6/2015).
Doni berjanji tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut. Kopassus akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Denpom untuk memproses anggotanya sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kopassus tidak akan menutupi kasus ini. Kita akan serahkan 100 persen kepada penegak hukum Angkatan Darat untuk diproses sesuai ketentuan berlaku. Disini kami menyampaikan permohonan maaf sebesarnya kepada keluarga besar TNI AU, juga kepada keluarga dan korban yang masih berbaring di rumah sakit," ungkapnya.
Doni mengatakan dari hasil rekaman CCTV, ada sejumlah personel grup 2 Kandang Menjangan yang ada di TKP berusaha untuk melerai. "Tapi usaha itu tidak maksimal," lanjut Doni.
Empat anggota TNI AU menjadi korban pengeroyokan di Sukoharjo, Jawa Tengah. Salah satu di antaranya meninggal. TNI AU menyebut pelaku pengeroyokan adalah oknum anggota Kopassus.
Korban meninggal adalah Serma Zulkifli, anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU. Dia dinyatakan meninggal pukul 21.30 WIB, Senin (1/6), di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Jenazahnya dipulangkan ke rumah duka di Jalan Nusa Dua RT 12 RW 4, Ciracas, Jakarta Timur siang ini. Seorang korban lainnya bernama Pelda Teguh Prasetyo saat ini masih dirawat di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Sedangkan dua orang lainnya berada di Solo.
Londong menceritakan pengeroyokan terjadi pada Minggu (31/5) malam di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo. Keempat korban baru saja berpisah dari rombongan anggota TNI AU lainnya setelah menghadiri โacara reuni. Kasus ini masih ditangani oleh Sub Denpom Solo. (Mega Putra Ratya/Gagah Wijoseno)