Pertunjukan pesilat anggota Merpati Putih yang seluruhnya warga New Caledonia itu diawali dengan peragaan tata gerak jurus praktis termasuk dengan menggunakan senjata tongkat, tata perkelahian bebas, dan menampilkan tata olah nafas untuk mengolah tenaga energi tubuh yang kemudian dipergunakan dalam pematahan benda-benda keras tersebut. Sebelum mengakhiri demonstrasi, para penonton diajak untuk mencoba mempraktikkan beberapa jurus dasar seni beladiri pencak silat yang berasal dari Yogyakarta.
Saat diwawancarai oleh TV lokal, Herwann, seorang putra daerah Canala yang tampil dalam peragaan tersebut, menjelaskan dirinya semula hanya mengikuti perintah orangtua untuk berlatih pencak silat. "Namun, seiring perjalanan waktu saya makin tertarik untuk mempelajarinya secara lebih serius, karena seni bela diri Merpati Putih memberi manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani," katanya akhir Mei 2015 lalu.
Konjen Widyarka senang dapat lebih memperkenalkan salah satu kekayaan seni budaya Indonesia kepada masyarakat Canala. Dia mengharapkan kegiatan itu dapat semakin mempererat hubungan people to people di masa mendatang. Apalagi di Canala juga terdapat diaspora keturunan Jawa yang telah menyatu dan berasimilasi melalui perkawinan antar etnis dengan masyarakat setempat.
Pencak silat Merpati Putih mulai diperkenalkan di New Caledonia pada tahun 1990 oleh seorang WNI Supinarno. Di bawah pembinaan KJRI Noumea, seni bela diri ini berkembang dan tidak hanya diikuti oleh diaspora Indonesia saja, tetapi juga warga komunitas lainnya seperti keturunan Prancis, Kanak dan lainnya. "Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan mengikuti Merpati Putih. Selain sehat juga menjaga kondisi fisik, mental dan disiplin serta fikiran bersih," ujar Supinarno yang hingga sekarang terus membimbing kemajuan salah satu aliran pencak silat Indonesia.
Pelatih utama bela diri tangan kosong Merpati Putih di New Caledonia, Claude Japel menjelaskan, kegiatan latihan rutin berlangsung seminggu tiga kali, yang diikuti sejak dari anak-anak, remaja dan dewasa "Dua tahun sekali, kami mengajak peserta untuk mengikuti pertemuan Keluarga Besar Merpati Putih sekaligus melaksanakan ujian kenaikan tingkat di Parangkusumo Yogyakarta," ujar Claude Japel, warga Prancis keturunan Martinique yang sudah ikut berlatih pencak silat sejak awal tahun 1990.
Pertunjukan budaya di Canala ini juga menampilkan berbagai kesenian etnik dan tradisi masyarakat New Caledonia, pembacaan puisi dan prosa serta group musik dari Noumea. Berbagai produk hasil pertanian dan kerajinan setempat juga dipamerkan dalam acara tersebut.
Kaledonia Baru adalah sebuah wilayah yang berstatus jajahan Prancis. Ibu kotanya adalah Noumea. Negara kepulauan ini terletak di Samudera Pasifik dan sebagian warganya merupakan keturunan Jawa sebagai imbas pengiriman pekerja pada abad 19.
(Triono WS/Triono WS)