Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, 5 pilar besar di sisi depan gedung melambangkan Pancasila. Sehingga gedung seluas 7.000 meter persegi tersebut diresmikan pada hari ini, 1 Juni, yang bertepatan dengan Hari Pancasila.
"PDIP berdiri kokoh dengan jati diri kerakyatan sehingga peringatan hari lahirnya Pancasila dijadikan momentum berdirinya kantor ini," ujar Hasto di gedung PDIP, Jl Diponegoro nomor 58, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015).
Kemudian 2 pohon kamboja yang ditanam di halaman gedung juga memiliki arti. Pohon ini merupakan simbol peradaban, sementara posisi penanaman pohon merupakan simbol keseimbangan.
"Kamboja simbolisasi politik membangun suatu peradaban sehingga ada keseimbangan kiri dan kanan. Kamboja bunganya sepuluh, secara khusus usianya sudah di atas 50 tahun, mencerminkan kekokohan PDIP yang menyatu dengan dinamika kebangsaan," urainya.
Dari 6 lantai tersebut, ada beberapa ruangan yang paling penting, yaitu ruang rapat, di mana ruang tersebut akan menjadi saksi bisu setiap pengambilan keputusan politik. Kemudian ada ruang koordinasi untuk dewan se-Indonesia. Dan yang tak kalah penting lainnya adalah ruangan ketua umum.
Desain gedung tersebut disampaikan oleh Mega, Puan, Prananda dan beberapa kader yang lain. Sehingga secara umum, gedung ini merupakan hasil karya partai.
"Gedung ini adalah karya bersama tapi aspek strukuralnya, arsiteknya mengacu pada spirit partai di satu bangsa," katanya.
Namun dalam perspektif kebudayaan, Mega memiliki ide khusus sehingga sempat dilakukan revisi beberapa kali. "Termasuk gagasan lima pilar juga usulan Bu Mega," ucap Hasto.
(Nur Khafifah/Ikhwanul Khabibi)