Kudatuli 1996 dikenal juga dengan nama Peristiwa Sabtu Kelabu. Kader PDI pro Megawati diserbu ratusan orang yang disebut-sebut kader PDI pro Soerjadi. Bentrokan pun tak terhindarkan. Berikut kronologi noda hitam dalam sejarah politik Indonesia yang dihimpun dari Wikipedia, Senin (1/6/2015).
Sabtu 27 Juli 1996 01.00 WIB
Ratusan orang pro Megawati berjaga di depan kantor PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat. Kebiasaan berjaga tersebut dilakukan sejak ada dualisme di tubuh PDI. Kongres ada yang digelar di Surabaya dengan terpilihnya Megawati sebagai ketua Umum. Kongres lainnya digelar di Medan dengan terpilihnya Soerjadi sebagai ketua umum.
03.00 WIB
Mobil polisi terlihat mondar-mandir di depan gedung PDI.
05.00 WIB
Rombongan orang berbaju PDI berwarna merah mulai mendatangi gedung.
06.15 WIB
Saat pasukan berbaju merah tersebut tiba di kantor PDI, massa pro Mega yang tengah berjaga tak kuasa menahan diri dan melemparkan batu ke arah rombongan baju merah tadi. Bentrokan tak terhindarkan, bahkan rombongan baju merah diketahui membakar spanduk-spanduk yang terpasang di pagar kantor. Korban mulai berjatuhan saat kontak fisik akhirnya terjadi. Suasana semakin mencekam.
09.15 WIB
Di samping kantor PDI terlihat bentrokan antara ABRI dengan warga yang diduga bukan simpatisan PDI.
09.24 WIB
Massa pro Mega dipukul mundur sampai di belakang Gedung Proklamasi. Seorang wartawan foto ditarik bajunya oleh pasukan loreng dan dibawa ke belakang SMPN 8 dan 9 Jakarta.
09.35 WIB
Ambulans tiba di lokasi dan mencoba menerobos kerumunan. Massa yang berada di depan Gedung Biokop Megaria berteriak-teriak "Mega pasti menang, pasti menang, pasti menang."
09.45 WIB
Wartawan mulai dihalau oleh pasukan anti huru-hara menuju depan Bank BII. Kepulan asap hitam terlihat dari kantor PDI. Megawati sempat mengatakan bahwa saat itu terjadi pembakaran terhadap arsip-arsip yang berada dalam kantor. Sementara itu Jalan Diponegoro yang dipenuhi batu-batu dan bekas pembakaran, mulai dibersihkan.
11.30 WIB
Jumlah massa terus bertambah. Mereka awalnya berkumpul di depan Bioskop Megaria, di depan Bank BII, dan di depan Telkom. Mereka kemudian bertemu dan menjadi kerumuman besar di bawah layang kereta. Massa yang awalnya dipukul mundur mulai kembali merangsek maju.
11.40 WIB
Massa mulai melempar batu ke arah aparat yang ada di depan SMPN 8 dan 9 Jakarta. Massa juga membuat mimbar untuk menyuarakan dukungannya terhadap Megawati, serta mengecam aparat yang berseragam loreng. Salah seorang di antara mereka nampak membawa tongkat berbendera merah putih yang dipasang setengah tinggi tongkat tersebut. Ia berteriak, "Kita di sini menjadi saksi sejarah. Kawan-kawan kita mati di dalam Kantor PDI. Kita harus menunggu komando langsung dari Ibu Mega," teriaknya lantang.
12.40 WIB
Lima orang perwakilan massa diajak masuk ke kantor PDI untuk melihat situasi ditemani pihak keamanan. Sementara itu bantuan polisi dari Polda Metro Jaya mulai berdatangan. Lima menit kemudian perwakilan massa kembali ke luar kantor PDI. Salah seorang kemudian naik mobil komando dan menjelaskan apa yang ia temukan di dalam kantor. Hanya saja, belum banyak hal dijelaskan, tiba-tiba ada batu melayang mengenai utusan tersebut yang membuat ceritanya harus dihentikan saat itu juga.
13.52 WIB
Pengacara Megawati, RO Tambunan, mengatakan di depan kantor PDI bahwa Megawati adalah pimpinan PDI yang sah.
14.29 WIB
Massa kembali melempari polisi anti huru-hara dengan batu. Mobil anti huru-hara tak luput dari lemparan batu. Mengenakan tameng, polisi dan tentara mulai merangsek maju. Petugas mengejar massa hingga di depan RSCM, sesekali massa dipukul dengan rotan.
15.00 WIB
Massa membakar sebuah bus tingkat dan bus PPD trayek jurusan Kampung Rambutan-Kota di depan RSCM.
15.55 WIB
Massa bergerak ke arah Matraman. Mereka melakukan pembakaran terhadap beberapa gedung di sepanjang jalur yang mereka lalui. Tembakan peringatan dari petugas membuat massa mulai tercerai berai.
16.19 WIB
Jalan Salemba Raya gelap gulita. Meski beigtu asap hitam dari gedung yang dibakar masih terlihat membumbung ke udara.
16.33 WIB
Tiga panser ditempatkan di perempatan Matraman guna menghalau massa yang terus melakukan pengrusakan.
19.00 WIB
Massa terus melakukan pembakaran dan pengrusakan. Diperkirakan kerusuhan ini baru selesai pada Minggu (28/7) dini hari.
(Rina Atriana/Nurul Hidayati)











































