Harga sebesar itu layak memang diperuntukkan bagi rumah yang sudah dimiliki Indira sejak enam tahun lalu itu.
Fasilitas keamanan dan kenyamanan hunian membuat harga melejit. "Kalau tak salah itu luas tanahnya 135 meter persegi. Kemarin saja luas tanah di bawah itu mintanya Rp 1,5 miliar," ujar Oktriana Dewi ketua RT setempat ditemui detikcom, Jumat (29/5/2015).
Meski bisa dibilang terlalu mahal, lanjut dia, sangat wajar jika Indira menawarkan dengan harga sebesar itu.
"Yang jelas di situ kamarnya tiga. Kalau belum direhab. Saya tidak pernah kesana, karena dia (Indira-red) jarang ikut kegiatan di sini," sahut wanita berjilbab ini.
Dia mengungkapkan, Permata Jingga mau tidak mau memang dikatakan sebagai hunian elite sarat dengan jaminan keamanan yang bagus.
Setiap keluar masuk kompleks harus menggunakan entry pass, sebuah kartu yang diberikan petugas keamanan di pintu gerbang pertama. Akan ada resiko, jika tidak kembali dengan membawa entry pass.
"Di sini pakai entry pass keluar masuk. Meski satu per satu, tidak ada yang tahu apa tujuan dan maksudnya datang. Semua penghuni juga diperlakukan sama. Itu layanan, selain fasilitas lain peduli lingkungan," imbuh Dewi.
Diterangkan, kawasan Jalan Pinus dan sekitarnya memiliki skor lebih atas dibandingkan tempat tinggalnya. Di wilayah itu harga mengontrak rumah sekelas milik Indira minimal dibandrol sebesar Rp 40 juta per tahun.
Meski bisa dianggap mahal untuk wilayah Kota Malang. Namun banyak sekali peminatnya. "Kontrak saja Rp 40 juta di sana per tahun," terangnya.
Dirinya prihatin sampai warganya mengiklankan rumahnya dengan gaya sensasional begitu. Meskipun pastinya Indira sangat membutuhkan harga rumahnya bisa terbeli.
"Idenya bagus, pastinya dengan begitu akan banyak yang mencari," cetusnya sembari tersenyum.
Menurut dia, adalah hak seseorang untuk berikan dengan melakukan berbagai cara, yang jelas agar banyak peminat sehingga menemukan pembeli yang cocok.
"Memang statusnya janda sesuai di KTP. Itu hak dia (Indira-red) untuk mengiklankan diri, meski caranya begitu," tutur ibu tiga anak ini.
Melalui grup perkumpulan lingkungan, sudah banyak yang menanyakan tentang Indira setelah perempuan kelahiran Jombang 23 Maret 1978 itu menawarkan rumah dan siap diperistri.
"Saya banyak ditanyai, itu wargamu mantan model jual rumah kok begitu caranya. Saya memang tidak tahu jelas, apakah memang mantan model, hanya dua kali ketemu itu pun pas urut surat," bebernya.
Β
(Indra Subagja/Rachmadin Ismail)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini