Pelaku bernama M Ramli dan Indra Budiman. Ramli ditangkap di daerah Tiban, Sekupang, Batam. Sedangkan Indra dibekuk di tempat yang digunakan sebagai percetakan ijazah, yakni di Kelurahan Baloi, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam. Di situ, ada 18 blangko ijazah SMK dan 40 blangko ijazah SMU di tempat tersebut. Juga ada 107 stempel.
"Ijazah SMK yang terisi sesuai pesanan berjumlah 5 lembar. Ijazah SMU 21 lembar," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin dalam gelar perkara di Mapolresta Barelang, Jl Jenderal Sudirman, Batam, Kamis (28/5/2015).
"Ada juga ijazah universitas yang sudah terisi nama, jumlahnya 5 lembar. Pelaku menawarkan melalui web dan media sosial," imbuh Asep.
Pelaku mencatut nama perguruan tinggi di Batam dan Pekanbaru, Riau dan SMU favorit di Batam. Polisi masih menelusuri pengguna ijazah palsu tersebut.
"Baru 3 bulan," kata salah satu pelaku saat diinterogasi polisi.
Jual beli ijazah belakangan ramai diberitakan setelah Menristek dan Dikti M Nasir menggelar razia. Terkuak ada nama University of Berkley, Michigan, di Jakarta, Bekasi, dan Medan. Kampus ini tidak ada kaitannya dengan University of California di Berkeley, AS. Ada juga nama University of Sumatera di Medan yang menjual ijazah S-2 dan S-3.
(Triono Wahyu Sudibyo/Triono Wahyu Sudibyo)