Andri Chang, salah seorang pembaca detikcom mengirimkan foto-foto saat becak super itu dibuat. Sebagai penanggung jawab proyek tersebut, Andri juga menjelaskan bagaimana komponen dan cara becak itu sampai bisa dikendarai Thompson.
"Tahun 2013 Pak Scott ketemu Pak Micky Chandra (pemilik Technobike). Dia punya misi naik becak dari Aceh ke Jakarta tahun 2014. Melihat rutenya cukup jauh kurang lebih 2.600 km, maka Pak Micky sarankan kita buat becak super dengan spek super juga," jelas Andri lewat email ke redaksi@detik.com, Selasa (26/5/2015).
Menurut Andri, awalnya seluruh rangka menggunakan bahan alumunium agar ringan. Namun setelah beberapa kali diuji, rangka aluminium dianggap terlalu flex sehingga muncul crack dan dinyatakan harus diganti.
Akhirnya, jatuhlah pilihan menggunakan rangka berbahan chromoly karena punya sifat cukup ringan dan punya ketahanan yang bagus seperti sepeda touring. Bahan rangka tersebut juga sanggup membawa beban berat dan jauh.
"Plus kalau terjadi masalah, semua tukang las pinggir jalan masih bisa membantu memperbaiki," terangnya.
Setelah masalah rangka selesai, ada masalah baru yakni soal stabilitas becak. Akhirnya tim menggunakan ban dalam untuk menstabilkan.
"Setelah dirasa cukup bagus ban dalam kita ganti dengan shock absorber yang diambil dari mobil," tambahnya.
Setelah proses pembuatan selesai, Thompson terus berlatih agar terbiasa menangani becak tersebut saat perjalanan jauh nanti. Rencananya, Thompson akan menggelar acara amalnya pada September 2015 nanti.
Sebelumnya, store manager Technobike Petrus Aprianto mengatakan, pihaknya memberikan semua komponen terbaik untuk menunjang aktivitas Thompson.
detikTif adalah program khusus detikcom yang berarti 'detik interaktif'. Pembaca dapat berkontribusi menelusuri atau memberi informasi soal sosok misterius yang sedang dicari.
Foto-foto: dokumentasi Andri Chang
(Rachmadin Ismail/Nurul Hidayati)