Wakil ketua umum PPP kubu Romahurmuziy, Hasrul Azwar, mengatakan jika tak juga ada upaya islah, maka sesuai Peraturan KPU tentang pencalonan maka PPP tidak bisa mengikuti 269 Pilkada tahun ini
"Kalau PPP tidak ada upaya untuk islah atau aternatif lain untuk menyelesaikan konflik, saya kuatir PPP tergusur dan tidak ikut Pilkada karena tidak ada payung hukum mengelola partai berkonflik," kata Hasrul Azwar di gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/2015).
Hasrul mengatakan, jika PPP tidak segera mengupayakan islah sehingga tak ikut Pilkada, maka dampaknya akan sangat besar terutama dalam menghadapi Pemilu 2014, lantaran saling bersikukuh mengguat di pengadilan.
"Nama besar PPP dan sebagai partai tertua akan mengalami kesulitan untuk konsolidasi dan bangkit kembali meraih kemenangan di 2019," ujarnya soal dampak dimaksud.
Hasrul menuturkan, dirinya menaruh apresiasi kepada Golkar sebagai partai nasionalis, dengan kesadaran intelektul petingginya mau menjajaki islah. Sementara PPP yang berlandaskan agama Islam, amar ma'ruf nahi mungkar, menciptakan kader ahlaqul kharimah, belum ada tanda akan islah.
"Jangankan untuk islah, gencatan senjata saja tidak ada tanda-tandanya," ujarnya.
"Seharusnya partai berlandaskan Islam lebih dulu islah dari Golkar. Dalam Islam tidak dibenarkan memelihara konflik yang merugikan," imbuh anggota komisi III DPR itu.
Hasrul berharap baik kubu Romi maupun Djan Faridz ada inisiatif segera untuk islah agar PPP ikut Pilkada. "Saya berharap tumbuh kesadaran kedua pihak untuk islah, minimal menyongsong pilkada ini," tegasnya.
(M Iqbal/Elvan Dany Sutrisno)











































