Cerita Politikus Golkar yang Kantongi Gelar Doktor Politik UI ke-69

Cerita Politikus Golkar yang Kantongi Gelar Doktor Politik UI ke-69

Hardani Triyoga - detikNews
Selasa, 26 Mei 2015 13:09 WIB
Jakarta - Politikus Golkar Fayakhun Andriadi sukses menjalani sidang terbuka untuk gelar doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Fayakhun yang juga Plt Ketua DPD Golkar DKI mampu menjawab berbagai pertanyaan kritis dari tim penguji yang diketuai Dr Arie Setiabudi Soesilo.

Selama hampir 1 jam 20 menit Fayakhun dicecar pertanyaan secara bergantian dari tim penguji yang terdiri dari tujuh orang. Dengan tenang, Fayakhun bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait disertasi yang dibuatnya.

Adapun disertasi yang dibuat Fayakhun adalah 'Demokrasi Era Digital: Studi Kasus Penggunaan Media Sosial Dalam Partisipasi Politik oleh Pendukung Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017'.

Salah satu tim penguji, Dr Isbrodroini Suyanto MA, bertanya terkait latar belakang perbedaan pemilih pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dengan Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli dalam Pemilihan Gubernur DKI 2012.

Fayakhun bisa menjawab dengan tenang sambil membacakan beberapa halaman disertasinya yang menjadi data pendukung.

Begitu paparan presentasi sidang selesai, tim penguji meminta waktu skors selama 15 menit untuk menentukan hasil uji sidang doktor. Ketua Tim Penguji Dr Arie Setiabudi Soesilo mengatakan berdasarkan hasil penilaian tim penguji, maka Fayakhun dinyatakan lolos sebagai doktor ilmu politik.

"Telah melaporkan ujian kualifikasi disertasi, berdasarkan tim penguji, Fayakhun Andriadi lolos uji sidang sebagai doktor. Anda dinyatakan lolos, dan kiprah Anda sebagai politisi semoga bisa terus berkembang," kata Arie saat membacakan hasil sidang.

Usai sidang, Fayakhun mengatakan disertasi yang disusunnya dibuat sejak 2008. Ia menyebut alasannya lama menyelesaikan karena mesti memperkuat data terkait istilah 'Era Digital'. Pasalnya, guru besar Ilmu Politik tidak paham dengan era digital.

"Saya ajukan dari judul 2008 dianggap mengigau. Diminta ganti judul. Tapi terus dicari yang akhirnya guru besar kami mulai mengetahui. Jadi, tiga-empat tahun terbuang untuk judul," tuturnya.

Fayakhun mengisyaratkan kepuasannya setelah dinyatakan lolos sebagai doktor ilmu politik. Menurutnya, tidak mudah menggapai gelar doktor ilmu politik di Universitas Indonesia.

"Saya dokter ke 69 ilmu politik. Di UI baru 69 doktor ilmu politik. Tidak mudah kan dapat gelar doktor," paparnya.

(Hardani Triyoga/Ahmad Toriq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads