Pertemuan islah terakhir yang berlangsung di kediaman Jusuf Kalla pada Senin (25/5) malam memang membuahkan hasil. Usai pertemuan tersebut, Agung langsung bicara siap islah demi pilkada serentak.
"Kesepakatan bersama antara kubu Munas Ancol dengan kubu Munas Bali terutama dalam menyongsong pilkada serentak 9 Desember 2015 ini," ujar Ketum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono usai pertemuan di kediaman JK, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.
Terkait siapa calon kepala daerah dari Golkar, Agung mengatakan pihaknya akan berembuk dahulu. Namun dia punya gambaran tentang penunjukan calon kepala daerah dari Golkar.
"Misalnya penentuan calon kepala daerah nanti atas dasar hasil survei," ucapnya.
Jalan islah yang mulai mulus juga membuat komunikasi kedua kubu mulai mencair. Meski tak ada jaminan islah soal pilkada ini bakal menjadi titik awal islah yang sebenarnya. Namun paling tidak kedua kubu kini mesra kembali.
Kemesraan itu terlihat jelas saat elite Golkar kubu Aburizal Bakrie yakni Waketum yang juga Ketua DPR RI Setya Novanto menghadiri sidang terbuka politikus Golkar Fayakhun Andriadi untuk gelar doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia.
Dengan senyum lebar Novanto langsung naik ke auditorium Juwono Sudarsono di lantai 2 gedung FISIP UI, Depok, Selasa (26/5/2015). Saat masuk, Novanto tampak akrab dengan Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan elite Golkar Munas Ancol lain. Sebelum duduk, ia cipika cipiki dengan Agung Cs.
Novanto duduk di barisan depan bersama Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Melchias Mekeng, Ali Wongso, Ginandjar Kartasasmita, Agus Gumiwang, dan Mahyudin. Saat duduk, beberapa kali Novanto tampak ngobrol dengan Mekeng dan Priyo. Kedekatan ini jarang terlihat selama Golkar bersengketa, namun kehadiran Novanto di acara salah satu pentolan Golkar kubu Agung seolah menunjukkan suasana hangat.
Apakah islah menjelang pilkada akan benar-benar jadi jalan islah Golkar secara menyeluruh?
(Elvan Dany Sutrisno/Nurul Hidayati)











































