Pihak pengembang telah membuka jalur tol tersebut sepanjang 20 km dari Pejagan-Brebes Timur dan bisa digunakan oleh pemudik. Hanya saja, kondisi jalanannya memang belum sempurna namun sudah bisa dilalui.
"Pemerintah memacu supaya pekerjaan dipercepat agar bisa dijadikan jalur darurat manakala Pejagan nanti stuck, exitnya di Brebes Timur," ungkap Kakorlantas Irjen Pol Condro Kirono saat meninjau pembangunan Tol Pejagan-Pemalang di exit Brebes Timur, Jateng, Selasa (26/5/2015).
Dengan melalui jalur ini, pemudik bisa menghindari kemacetan di Pasar Brebes, persimpangan sebidang rel pasar Brebes yang kemacetannya cukup horor di tiap arus mudik, dan juga alun-alun Brebes yang cukup padat. Pemudik tidak perlu lagi masuk ke Kota Brebes jika melewati jalur darurat tersebut.
"Jadi jalurnya pemudik dari Jakarta-Cikampek-Cikapali-Palimanan-Kanci-Pejagan. Dari pejagan tidak keluar di pertigaan pejagaan. Naik jalan layang yang saat ini juga sedang dikebut pembangunannya langsung masuk sini, keluar di Brebes Timur, baru masuk ke Pantura," jelas Condro.
Pihak pengelola, PT Pejagan Pemalang Tol Road akan melakukan pekerjaan agregat atau pengaspalan kasar di jalur darurat ini. Sehingga pemudik bisa lebih nyaman saat melewatinya meski jalan belum diaspal halus. Kendaraan pun nantinya bisa dipacu dengan kecepatan 40-60 km/jam untuk 2 atau 3 jalur. Pengelola juga sedang mengebut membangun jembatan yang melewati rel dan sungai.
"Memang belum sempurna, hanya saja lebih aman di sini karena kota Brebes terlewati. Mempercepat wakktu sekitar 20 persen. Di sini lancar tapi kecepatannya kurang. Tapi kalau motor lebih enak tetap lewat Pantura," kata Condro.
Jalur darurat rencananya sudah akan dibuka mulai H-10 hingga H+10 Idul Fitri dan diberlakukan sistem satu arah. Saat arus mudik, jalur dibuka dari Pejagan-Brebes Timur namun saat arus balik jalur yang dibuka adalah Brebes Timur-Pejagan.
Walaupun infrastruktur belum memadai, pemudik tak perlu khawatir. Pasalnya Polisi akan berjaga ketat mengawal jalur darurat untuk mengamankan pemudik. Selain itu Polisi akan bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk menyediakan pos kesehatan. Kelebihan lainnya adalah karena masih darurat, tol Pejagan-Brebes Timur bisa dilalui gratis.
"Kita akan tempatkan Brimob setiap 5 km ada tenda karena masih agak gelap. Juga motor-motor trail, jadi aman. Karena ini gelap, 20 km tidak ada tempat istirahat maka kami harapkan pemudik jalan terus jangan berhenti. Tapi Polri akan patroli terus. Kita koordinasikan kita libatkan puskesmas-puskesmas untuk ada pos kesehatan," tutur Jenderal Bintang 2 itu.
Jika terpaksa jalur ini tidak mencapai target dan belum bisa digunakan saat arus mudik Lebaran nanti, Condro sudah punya siasat lainnya. Yakni pemudik diarahkan lewat Kanci sebab jalur tersebut tidak melewati jalan sebidang.
"Kan sama seperti yang di sini nanti, Kanci relnya di bawah. Tapi Polri sangat berharap di jalur sini ya karena bisa banyak mengurangi waktu perjalanan," harap Condro.
Dari pengelola sendiri optimis bahwa jalur ini bisa digunakan oleh pemudik. Titik terberat dalam pembangunan ini disebut sang project manager, Mita Lolita, adalah membangun jembatan.
"Kita masih berusaha semaksimal mungkin agar bisa dilewati saat lebaran. Titik beratnya di sini karena ada rel, kemudian di sungai," terang Mita di lokasi yang sama.
Lalu apakah bus atau kendaraan umum boleh melintas di jalur darurat ini?
"Sekarang sudah terbuka 20 km tapi belum sempurna, masih tanah. Untuk amannya family car (yang lewat). Kalau bus akan kita pertimbangkan lagi dengan Dishub nanti," pungkas Mita.
(Elza Astari Retaduari/Indra Subagja)











































