Bor bernama Bertha ini dikerahkan untuk pembangunan proyek pembangunan terowongan di kota Seattle. Washington State Departement of Transportation dalam situsnya menyatakan Bertha memulai penggalian terowongan itu pada musim panas 2013. Namun pada Desember 2013, setelah mencapai kedalaman 1.000 feet (304,8 meter), pengeboran terhenti.
Pekerja mendeteksi adanya peningkatan temperatur pada alat tersebut. Saat melakukan pengecekan, para pekerja menemukan adanya kerusakan di mesin berbobot 2.000 ton ini. Bor ini kemudian tersangkut di perut kota Settle selama dua tahun. Para pekerja yang berupaya mengeluarkan bor raksasa ini akhirnya bisa mengeluarkan alat ini pada 30 Maret 2015.
Saat ditanya soal kemungkinan tersangkutnya bor raksasa yang dipakai untuk pembuatan MRT di Jl Sudirman, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasir mengatakan sudah melakukan berbagai tes sebelum melakukan pengeboran.
"Kita sudah melakukan soil test untuk mengetahui kondisi tanah yang akan dibor," kata Nasir.
Selain itu, bagian atas Jl Sudirman yang akan dibor merupakan jalanan, sehingga dia optimistis tidak ada masalah. "Di atas bagian yang kita bor jalanan, sehingga kita cukup optimistis," katanya.
(Nala Edwin/Nurul Hidayati)