"Dua minggu lalu, istri sempat bertanya, kalau kamu meninggal mau dikuburkan di mana? Saya jawab nggak tahu. Lalu dia bilang, kalau saya (istri) maunya dimakamkan di Tasik, samping bapaknya," ujar Yudi yang terlihat lemas, di rumah duka di Jalan Bunga Lily kawasan Veteran, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Yudi menceritakan, sebelum kecelakaan, istrinya meminta izin untuk pergi ke Tasikmalaya dalam rangka ziarah ke makam bapaknya. Waktu itu, istrinya pergi pada Jumat (22/5) sore naik mobil Mercedes Benz seri B-Class.
"Nah, kebetulan Sabtu (23/5) itu ibunya ulang tahun, jadinya dia mau rayain ultah bersama adik-adiknya. Dan baru balik Minggu (24/5) sore karena anak saya harus sekolah. Saat itu kapan lagi merayakan ultah dan ziarah," terang Yudi.
Istri yang sudah memberikan empat anak itu memang memiliki hobi suka mengendarai mobil (driving). Dirinya juga mengakui, kemampuan mengendarai istrinya sangatlah baik seperti halnya pembalap.
"Beliau sering berkendara sendiri dan memang hobinya driving. Memang kemampuan mengendarainya bagus dan biasanya kalau pergi malam, tidur dulu saat habis maghrib dan selalu bersama rombongan. Mungkin kemarin nggak sempet tidur. Lalu saat masuk JORR Simatupang entah apa yang terjadi senggolan dengan mini bus," cerita Yudi.
Yudi sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah datang dan memberikan kekuatan kepada dirinya dan keluarga. "Sepertinya memang sudah punya firasat sendiri dan ini suatu yang berat bagi saya. Dan terimakasih atas semua doa para pelayat kepada saya dan keluarga," tutupnya.
(Septiana Ledysia/Prins David Saut)