Berumur 19 Tahun, Habibie Sudah Buat 'Pesawat Terbang' Untuk Mainan

Berumur 19 Tahun, Habibie Sudah Buat 'Pesawat Terbang' Untuk Mainan

M Iqbal - detikNews
Minggu, 24 Mei 2015 17:42 WIB
Jakarta - Dalam pertemuan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang merupakan wadah bagi ilmuwan Indonesia, salah seorang profesor bertanya soal droneβ€Ž yang berhasil diciptakan oleh mahasiswa ITB kepada pendiri AIPI, BJ Habibie.

Drone ciptaan mahasiswa itu dapat diterbangkan dari darat, laut maupun sungaiβ€Ž dengan daya jelajah hingga 100 Km untuk mengamankan wilayah Indonesia terutama perbatasan. Apa tanggapan Habibie?

Menjawab hal tersebut, Habibie meminta seorang stafnya menunjukkan sebuah foto dirinya berukuran sedangβ€Ž saat masih muda tengah memegang drone. Foto itu bertuliskan pada bagian atasnya nama 'Rudy'.

"Ini saya usia 19 tahun di Jerman. Saya buat pesawat terbang remote control itu yang saya pegang. Kalau jatuh ya jatuh, tapi bapak harus tahu, kalau saya bisa buat itu pada waktu itu hanya main. Sekarang makro elektrik bisa melayang, kita bisa rekayasa tapi tidak bisa angkut manusia," kata Habibie.

Hal itu disampaikan di hadapan pengurus dan anggota AIβ€ŽPI sekitar 50 orang di perpustakaan Habibie-Ainun kediamannya di Jalan Patra Kuningan 13, Jaksel, Minggu (24/5/2015). Hadir ketua AIPI Prof Sangkot Marzuki, Prof Emil Salim dan lainnya.

Habibie lalu menjelaskan maksud yang ingin disampaikannya. Bahwa saat ini industri pesawat yang dibutuhkan adalah pesawat yang mampu mengangkut manusia. Data di Indonesia pertumbuhan jumlah penumpang dalam 10 tahun terakhir rata-rata 19,6 persen tiap tahun.

"Pak, bagus kalau mereka buat (drone). That's oke, cuma saya perlihatkan saat umur 18 tahun belum dapat S1 kontruksi pesawat terbang, β€Ž belum ada elektronik. Sekarang orang pakai teknologi remote, tapi tidak bisa angkut orang," ujar mantan Presiden RI itu.

"Kita bisa jadikan itu untuk memantau perkembangan, it's oke. Tapi yang kita butuhkan bagaimana pertumbuhan 19,6 persen tiap tahun tadi. Penuhi dari mana? Import. How? Tell me," lanjutnya.

Habibie mengatakan, peningkatan jumlah penumpang pesawat berkaitan dengan GDP (Gross Domestic Product). Sebagai negara kepulauan, menghadirkan pesawat yang dapat diproduksi sendiri adalah keharusan. Tapi dia optimis Indonesia bisa mengembangkan pesawat terbang yang pernah dibuktikannya itu.

"Untuk bisa buat pesawat terbang, high complex. Waktu itu saya belum S1, tapi sudah bisa menghitung (kebutuhan pesawat terbang dalam negeri). Jadi saya bersyukur anak-anak muda antusias," ucap Habibie.

(M Iqbal/Rachmadin Ismail)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads