Kepada para wali kota, Ahok meminta agar keberadaan PKL ditata lebih baik. Caranya, dengan mencari sebuah tempat yang bisa dijadikan lokasi para pedagang berjualan. Sehingga, tidak menimbulkan kemacetan di lokasi sekitar dan menjadi lebih tertib.
"Pasar dibongkar, saya sudah bilang sama Pak Wali Kota (Wali Kota Jaktim Bambang Musyawardhana) berdagang di jalanan nggak boleh. Tapi saya bilang ke Wali Kota cari tempat untuk mereka," ujar Ahok di sela-sela sambutan peluncuran program 'Ketuk Pintu Layani dengan Hati' di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015).
Selain itu, hadir pula Kadis Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas Kusumadewi (Tyas). Kepadanya, Ahok berpesan agar seluruh wilayah Ibu Kota bisa terpelihara kebersihannya termasuk dari puntung rokok di sembarang jalan.
"Kami tidak mau mentoleransi, saya ingin di Jakarta 1 puntung rokok pun tidak terlihat," perintahnya.
Ahok juga berwacana Juni mendatang akan pekerjakan 18 ribu orang yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Mereka nantinya akan 'blusukan' ke setiap kelurahan untuk mencari anak-anak usia sekolah yang tidak mampu.
"Bulan Juni kami akan kerjakan 18 ribu orang untuk spesial kelilingin kelurahan. Lurah dan sudin-sudin harus layani mereka. Kalau nggak mau pecatin saja sama saya. Tim ini harus temukan anak mana yang butuh KJP, kita tidak mau tertinggal," kata Ahok.
Dia juga memerintahkan setiap Puskesmas untuk aktif 'menjemput bola'. Sehingga, pasien lansia cukup duduk 'anteng' dan tidak perlu repot-repot jalan ke rumah sakit untuk berobat.
"Kalau ada orang tua yang miskin tidak boleh biarkan mereka datang ke puskesmas karena mereka tidak mungkin naik sepeda atau motor karena susah jalan. Kita yang harus datangi mereka. Tugas kami mengurusi bapak ibu memenuhi kepala, perut dan dompet," pungkasnya.
(Ayunda W Savitri/Rachmadin Ismail)