"SK Gubernurnya pada Oktober 2014. Jalan layang non tol dinamai Jl Prof Hamka," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal saat dikonfirmasi, Minggu (24/5/2015).
Penamaan jalan ini sudah melewati kajian Badan Pertimbangan Pemberian Nama Jalan, Taman, dan Bangunan DKI. "Sebagai penghargaan karena seorang pahlawan biasanya diabadikan dalam satu bentuk nama bangunan atau nama jalan melalui tim gubernur," sambung Yusmada.
Wagub Djarot Saiful Hidayat sebelumnya ikut menghadiri acara penetapan resmi nama Jl Prof Hamka di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta pada Jumat (22/5).
"Pemberian nama Jl Prof Dr Hamka bukan hanya sekadar administrasi maupun penempelan saja, tapi lebih dari itu, dimaksudkan agar kita semua dapat menelusuri tauladan Beliau yang sepanjang hidupnya didedikasikan untuk kemajuan umat Islam," kata Djarot dalam acara tersebut.
Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia, Alfian Mahardika menyebut penamaan Jl Prof Hamka diinisiasi oleh Al Azhar Youth Leader Institute (AYLI), organisasi kepemudaan di bawah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.
Alfian mengatakan inisiasi penamaan Jl Prof Hamka sebagai bentuk penghargaan dan pesan untuk melanjutkan perjuangan Buya Hamka.
Buya Hamka sapaan darinama Haji Abdul Malik Karim Amrullah, lahir di Maninjau, Tanjung Raya, Sumatera Barat. Tepat 17 Februari 1908 Hamka dilahirkan dan menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 24 Juli 1981.
(Ferdinan/Rachmadin Ismail)