Sebagian besar batu yang dipamerkan di ruang koleksi batu mulia di Museum Geologi Bandung berasal dari luar negeri. Ada dari Brazil sampai Afghanistan. Tapi ada batu yang mencuri perhatian yakni batu kecubung raksasa nan indah dari tanah Indonesia.
Detikcom melihat batu itu, Sabtu (23/5/2015). Batu itu dipamerkan di ruang tengah. Jadi bila kita datang ke museum dan melihat koleksi batu, pasti bisa langsung melihat keberadaan batu itu.
Menurut Kepala Museum Geologi Sinung Baskoro, batu kristal ametis atau kecubung itu berasal dari Sumatera Barat. Batu kecubung seberat 800 kilogram bisa diraba langsung bongkahan kristalnya yang menonjol.
Namun jangan harap bisa mencongkelnya. Selain memang itu dilarang, batu kecubung ini juga tak mudah untuk memoteknya.
"Kalau bisa angkat itu batu sendiri, boleh deh itu dibawa ke rumah," seloroh Sinung.
Dia mengaku mendapatkan batu ini dari seorang warga di Solok, Sumatera Barat. Menurut pengakuannya, butuh waktu delapan bulan untuk memindahkan batu ini dari lokasi galian tempat ditemukannya batu hingga ke rumahnya.
"Saya enggak tahu berapa jarak antara lokasi temuan dengan rumahnya. Mungkin orang itu sangat hati-hati saat memindahkannya dan juga tanpa bantuan siapa-siapa, jadi lama," terang Sinung.
Menurut Sinung, penemu batu itu memilih menyerahkan batu kecubung itu ke museum. Meski diakuinya, pihak museum mengeluarkan sejumlah uang untuk memiliknya.
"Meski bukan kita yang menemukannya langsung, tapi kami telah menyelamatkan batu itu untuk kepentingan pengetahuan," tandasnya.
Ke depan, kata Sinung, pihak museum akan memamerkan batu akik dari berbagai daerah Indonesia lainnya. "Seperti bacan atau kalimaya, ya kita harus punya," pungkasnya.
Siapa mau menyumbang?
Kisah Batu Kecubung Raksasa nan Indah yang Dipamerkan di Museum Geologi
Sabtu, 23 Mei 2015 21:02 WIB

Bandung -
Β
(Erna Mardiana/Indra Subagja)