Menggunakan Penerjemah dari Pengungsi, Begini Suasana Pendataan Imigran di Aceh

Menggunakan Penerjemah dari Pengungsi, Begini Suasana Pendataan Imigran di Aceh

- detikNews
Jumat, 22 Mei 2015 15:57 WIB
Muhammad Salim, berbaju putih, imigran yang dapat berbahasa Inggris. (Agus Setyadi/detikcom)
Aceh Timur - Petugas imigrasi masih mendata jumlah pengungsi etnis Rohingya yang ditampung di Aceh Timur. Namun karena terkendala bahasa, petugas terpaksa memakai pengungsi yang dapat berbahasa Melayu atau Inggris sebagai penerjemah.

Pantauan detikcom, Jumat (22/5/2015), petugas imigrasi mendata jumlah imigran perempuan dan bayi. Mereka menanyakan setiap pengungsi nama lengkap, umur, alamat di sana dan berbagai data lain. Setelah itu, para imigran ini diambil sidik jarinya. Terakhir, pengungsi difoto sambil memegang papan yang bertuliskan nama mereka.

Saat pendataan, petugas terpaksa memakai beberapa orang pengungsi yang dapat berbicara bahasa Inggris atau Melayu sebagai penerjemah. Alasannya, rata-rata 'manusia perahu' ini hanya bisa berbicara dalam bahasa daerah.

Beberapa pengungsi yang dijadikan penerjemah ini bertugas menanyakan para imigran soal nama, umur, alamat dan berbagai data lain. Selain saat pendataan, beberapa petugas atau relawan lain juga kadang ada yang memakai jasa mereka sebagai penerjemah saat berkomunikasi dengan pengungsi lain.

Imigran yang dapat berbicara dalam bahasa asing di antaranya adalah Muhammad Salim (23) dan Muhammad Siraj. Keduanya dapat berbahasa Inggris. Sementara Hasan Ali (30) fasih berbahasa Melayu.

"Saya belajar bahasa Melayu sendiri. Dengar-dengar orang ngomong, dan baca-baca," kata Ali saat ditemui di lokasi pengungsian.

(Khairul Ikhwan/Triono Wahyu Sudibyo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads