Pantauan detikcom, ratusan imigran Rohingya laki-laki duduk berbaris di depan tenda. Mereka duduk di atas tanah. Sejumlah relawan dan petugas Satpol PP kemudian membagikan peralatan mandi untuk mereka. Alat-alat mandi berupa sampo, sabun, sikat gigi dan pasta gigi tersebut dimasukkan dalam plastik putih.
"Ini pakai. Kalian mandi yang bersih ya," kata seorang petugas Satpol PP saat membagikan peralatan mandi, Jumat (22/5/2015).
Usai pembagian peralatan mandi ini, mereka masih dikumpulkan di depan tenda. Mobil tangki yang membawa air juga terlihat berlalu-lalang di lokasi pengungsian. Mereka membawa air bersih untuk kebutuhan 'manusia perahu' tersebut.
Sementara imigran perempuan saat ini masih didata oleh petugas imigrasi di depan gedung tempat mereka ditampung. Mereka terlihat duduk di tanah sambil menunggu giliran untuk pendataan.
Tangan para pengungsi ini juga diberi pita hijau dan biru untuk menandakan imigran Rohingya dan Bangladesh. Untuk tenda penampungan juga dibuat terpisah antarkedua kelompok pengungsi tersebut. Sejak diselamatkan oleh nelayan, imigran Rohingya dan Bangladesh langsung dipisah.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 433 imigran Rohingya dan Bangladesh ditampung sementara di bekas pabrik kertas di Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur, Aceh. Mereka diselamatkan oleh nelayan pada Rabu (20/5) kemarin. Tapi belum tahu sampai kapan mereka ditampung di sini.
"Belum tahu sampai kapan di sini. Belum ada keputusan," kata seorang panitia dapur umum, Haminin.
(Khairul Ikhwan/Triono Wahyu Sudibyo)











































