Yenti Garnasih, Doktor Pencucian Uang Pertama di Indonesia

Profil Pansel KPK

Yenti Garnasih, Doktor Pencucian Uang Pertama di Indonesia

Andi Saputra - detikNews
Kamis, 21 Mei 2015 10:18 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo memilih 9 nama perempuan di kursi Panitia Seleksi (Pansel) pimpinan KPK. Salah satu nama yang keluar adalah Yenti Garnasih. Siapakah dia?

Dalam catatan detikcom, Kamis (21/5/2015), Yenti merupakan ahli pencucian uang pertama di Indonesia. Pengajar Universitas Trisakti itu mulai dikenal saat menjadi ahli untuk jaksa saat menjerat mantan pegawai pajak Bahasyim di Pengadilan Negeri Jaksel pada 2009 lalu.

Ia meraih gelar doktor pencucian uang dari UI pada tahun 2003 setelah mempelajari 300-an putusan Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat pada tahun 2000-an. Saat itu, pengadilan Indonesia belum mengenal putusan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Setelah itu, ia berperan di berbagai sidang untuk membuktikan dakwaan jaksa di kasus pencucian uang. Terakhir yang mencolok yaitu menjadi saksi ahli jaksa untuk membuktikan Labora Sitorus bersalah dan akhirnya Labora divonis 15 tahun penjara.

Yenti sekarang bertolak belakang dengan Yenti yang dulu. Siapa nyana, sewaktu muda Yenti adalah seorang model. Terlahir sebagai anak Bupati Purworejo, Yenti juga pandai menari tari Jawa. Setelah lulus SMA, ia mengambil kuliah di Universitas Pakuan, Bogor, lalu S2 dan S3 diselesaikan di UI. Kini ia sehari-hari menggeluti profesi sebagai dosen di Universitas Trisakti.

Hari ini bersama 8 Srikandi lainnya, ia dipilih Jokowi menjadi anggota Pansel KPK yang akan menyeleksi pimpinan KPK periode 2015-2019. Berikut 8 nama pansel di luar Yenti:

1. Destry Damayanti, ahli ekonomi keuangan dan moneter
2. Eni Nurbaningsih, pakar hukum tata negara Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional
3. Harkristuti Harkrisnowo, pakar hukum pidana dan HAM, Kepala Badan Pengembangan Manusia Kemenkum HAM
4. Betty Alisyahbana, ahli IT dan manajemen
5. Supra Wimbarti, ahli psikologi SDM dan pendidikan
6. Natalia Subagyo, ahli tata negara pemerintahan
7. Diani Sadya Wati, ahli di Bappenas
8. Meuthia Ganie Rochman, ahli sosiolog korupsi dan modal sosial

(Andi Saputra/Nurul Hidayati)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads