Militer dan Ilmuwan Wujudkan Pertanian Organik di Padang Pariaman

Militer dan Ilmuwan Wujudkan Pertanian Organik di Padang Pariaman

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 20 Mei 2015 22:19 WIB
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko merayakan panen padi tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, alias pertanian organik, di Sumatera Barat. Pertanian organik ini adalah hasil karyaβ€Ž ilmuwan dengan TNI yang diajarkan kepada penduduk setempat.

Panen β€Žpadi organik ini diselenggarakan di Dusun Tong Blau, Kanagarian Kasangβ€Ž, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (20/5/2015).

β€Ž"Ternyata hadirnya TNI memberikan semangat motivasi dan dukungan. Babinsa semuanya ikut terlibat,"β€Ž kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di lokasi sawah organik.

Dia menjelaskan, β€Žsaat ini telah ada 230 titik pertanian organik yang dikerjakan bersama Komando Resor Militer 032/ Wirabraja Padang, total 88 hektar. "All organik," tegas Irwan.
β€Ž
β€ŽAdalah sosok Nurzaman yang membimbing prajurit dan masyarakat Tong Blau untuk bertani organik. Dia adalah pria sipil bergelar Doktor yang bisa meramu pupuk dan obat tanaman alami. Jadi masyarakat tidak perlu membeli pupuk kimia. Oleh masyarakat Tong Blau dan prajurit TNI, Nurzaman dipanggil 'Ayah'.
β€Ž
"Dan Komandan Korem, Brigjen TNI Widagdo Hendro S sudah jadiβ€Ž seperti menteri pertanian di Sumatra Barat," kata Irwan.

β€ŽMoeldoko bangga karena prajurit-prajuritnya bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Ini harus ditingkatkan. Dia mempersilakan masyarakat sekitar memanfaatkan prajurit TNI untuk kepentingan sosial.

"β€ŽTNI silakan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Tapi satu yang tidak boleh, jangan digunakan untuk kepentingan politik. Itu haram hukumnya," kata Moeldoko.

β€ŽKepala Penerangan Korem 032/Wirabuwana Mayor Supadi menjelaskan β€Žbenih yang digunakan dalam pertanianβ€Ž organik ini adalah benih padi varietas baru bernama 'Kartika'. Keistimewaan padi ini yakni anakan padi lebih banyak, yakni 20 sampai 25 per rumpun. Itupun benih padi hanya ditanam sebatang benih saja, tidak seperti benih yang lain. Batang padi bakal lebih besar, bulir padinya lebih banyak.
β€Ž
"Waktu panennya lebih cepatβ€Ž dibanding jenis yang lain. Padi ini bisa dipanen pada 95 hari. Padi jenis lain rata-rata dipanen 120 hari," katanya.

Selain padi, ada pula hasil budidaya organik lain yakni jagung, kedelai, dan cabai. Namun untuk hasil panen padi ini belum bisa dikonsumsi dan dijual, karena harus disemai lagi untuk melanjutkan budidaya.

"β€ŽIni hasilnya belum dikonsumsi atau dijual, tapi untuk disemai lagi dan dihasilkan benih lagi," kata dia.
β€Ž

(Danu Damarjati/Ray Jordan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads